Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (Foto : Antara)
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas massa yang mencoba menerobos Markas Komando (Mako) Brimob Mabes Polri. Dalam arahan melalui video conference, Kapolri menegaskan bahwa Mako Brimob adalah wilayah yang harus dijaga ketat dan “haram hukumnya yang namanya Mako diserang”.
Jenderal Listyo bahkan memberikan perintah agar anggotanya tidak ragu untuk menembak jika massa nekat masuk ke dalam asrama Brimob. “Dan kalau kemudian mereka masuk ke asrama, tembak. Rekan-rekan punya peluru karet, tembak,” ujar Kapolri tegas. Ia menegaskan bahwa perintah ini sudah sesuai dengan SOP dan aturan hukum yang berlaku, sehingga tindakan tegas tersebut berada dalam koridor undang-undang.
Kapolri juga menyatakan bersedia bertanggung jawab penuh atas perintah tersebut, bahkan jika harus dicopot dari jabatannya. “Tidak usah ragu-ragu, jika ada yang menyalahkan Kapolri, Listyo Sigit siap dicopot,” katanya. Wakil Kapolri Komjen Dedi Prasetyo menguatkan bahwa tindakan tegas terhadap perusuh yang menerobos Mako Polri adalah penting karena Mako merupakan representasi negara. “Kalau Polri runtuh maka negara akan runtuh,” ucap Dedi.
Kapolri menegaskan bahwa aksi unjuk rasa adalah hak konstitusional warga negara selama dilaksanakan dengan damai dan sesuai peraturan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Namun, apabila aksi berubah menjadi anarkis dan disertai penyerangan markas, aparat berwenang mengambil langkah tegas untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Dalam beberapa hari terakhir, kericuhan yang berujung pembakaran gedung dan penyerangan fasilitas umum hingga markas polisi telah terjadi, yang jelas bukan lagi bagian dari penyampaian aspirasi. Kapolri menegaskan bahwa pengaturan aksi unjuk rasa tidak bertujuan membatasi kebebasan, melainkan menjaga keseimbangan antara kebebasan individu dan kepentingan umum.
Perintah tegas ini juga bagian dari upaya menjaga stabilitas nasional dan persatuan bangsa. Kapolri dan jajaran ingin memastikan Mako Brimob tetap aman dan tidak menjadi sasaran aksi anarkis yang dapat mengguncang institusi Polri sebagai simbol negara. Oleh karena itu, tindakan tegas dan terukur akan terus dilakukan terhadap siapa pun yang mencoba mengancam keamanan markas tersebut.
