PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan pemerintah agar membatasi jumlah penonton konser, hingga 50 persen penonton. Pembatasan juga diminta diberlakukan untuk acara tatap muka lainnya.
Kasus kelebihan kapasitas jumlah penonton pada sejumlah konser kini disoroti oleh pihak IDI. Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Erlina Burhan menilai hal itu dapat menjadi wadah penularan kasus COVID-19.
“Sebaiknya jangan over capacity, dikurangi jumlahnya. Kalau gedung untuk 100 orang ya dengan situasi yang kasus meningkat ini mungkin 50 orang,” tegas Erlina dalam jumpa pers daringnya, Kamis (3/11), mengutip CNNIndonesia.com.
Namun, dia mengatakan pihaknya tak bermaksud untuk membatasi kegiatan masyarakat, terlebih mengusulkan lockdown. Erlina menegaskan, IDI hanya ingin penerapan protokol kesehatan kembali diketatkan.
Selanjutnya, IDI juga mengusulkan adanya pendisiplinan penggunaan masker.
Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi menambahkan, pihaknya juga mengusulkan pengetatan skrining via aplikasi PeduliLindungi.
“Anstusiasme masyarakat luar biasa, kita harus selalu mengingatkan, termausk prosedur memasuki ruangan harus tetap memakai PeduliLindungi. Kita bisa meminimalisir kondisi yang bisa terjadi, apalagi dengan peningkatan kasus,” pungkas Adib.
Seperti diketahui sebelumnya, belakangan ini Indonesia mengalami peningkatan kasus COVID-19. Kemarin, COVID-19 di Tanah Air bertambah 4.873 kasus.
Data tersebut dipublikasikan Humas BNPB, pada Rabu (2/11/2022), diperbarui setiap hari per pukul 12.00 WIB. Merujuk data itu, provinsi yang paling banyak melaporkan kasus hariannya adalah DKI Jakarta, yakni 1.781 kasus.
Tak hanya terjadi di Indonesia, kemunculan COVID-19 varian XBB menyebabkan sejumlah negara mengalami lonjakan kasus. Salah satunya negara tetangga, Malaysia.
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin pun mengimbau masyarakat untuk kembali menggunakan masker, karena kasus COVID-19 di Malaysia meningkat 16,5 persen pada 23-29 Oktober. (yd)