Berita Nasional, PONTIANAK INFORMASI – Merujuk data Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) 2.0, Kementerian Perindustrian telah menyalurkan setidaknya 600 ribu ton minyak goreng kepada masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kementerian Perindustrian Emil Satria, pada Selasa (2/8/2022).
“Sampai saat ini tidak kurang 600.031,27 ton minyak goreng yang sudah disalurkan oleh 47 produsen Crude Palm Oil (CPO) dan 77 produsen minyak goreng ke masyarakat,” kata Emil di Jakarta, dilansir dari Antara.
Emil menambahkan, sudah hampir semua pelaku usaha yang terdaftar pada Simirah 2.0 menyalurkan minyak goreng curah yang diproduksi. Dia menjelaskan program Simirah 2.0 bertujuan untuk mengoptimalkan pendistribusian minyak goreng guna menjamin ketersediaan dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Diketahui, seperti dilansir dari Antara (3/8), Kemenperin membangun Simirah 2.0 yang meliputi produsen CPO, produsen minyak goreng sawit, distributor, pengecer, sampai proses transaksi kepada konsumen. Dijelaskan juga bahwa program tersebut menjadi salah satu langkah ketelusuran (traceability) dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri sebagai prasyarat untuk ekspor.
Tak hanya itu, proses eksportasi minyak sawit juga telah dipercepat melalui mekanisme flush out atau pembayaran tarif bea keluar khusus sesuai PMK Nomor 102/2022 oleh para eksportir CPO dan/atau Minyak Goreng yang tidak mempunyai Hak Ekspor dari penyaluran minyak goreng curah subsidi atau minyak goreng curah.
Kemudian, langkah selanjutnya barulah memberikan relaksasi sementara tarif pungutan ekspor menjadi 0 dolar AS per Metrik Ton (MT) mulai 15 Juli hingga 30 Agustus 2022, serta pengalihan hak ekspor antar perusahaan. (yd)