PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menegaskan bahwa hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap harmonis meski beredar kabar bahwa mereka berselisih akhir-akhir ini. Megawati menduga isu tersebut muncul karena ia menolak perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
“Saya sama presiden baik-baik saja. Memangnya kenapa? Hanya karena saya dikatakan, karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode. Atau karena saya katanya tidak mau memperpanjang? Lho, saya tahu hukum kok,” ungkap Megawati saat diwawancarai.
Megawati menjelaskan bahwa alasan utama dirinya menolak perpanjangan masa jabatan presiden adalah untuk menjaga amanat reformasi. Menurutnya, pembatasan masa jabatan presiden merupakan hasil dari perubahan aturan yang diimplementasikan setelah era reformasi, di mana sebelumnya presiden bisa menjabat seumur hidup.
“Ketika dari yang namanya presiden seumur hidup itu waktu reformasi kan diubah. Itu TAP MPR. Saya tanya kepada ahli tata negara, apakah MPR yang sekarang disamakan ini, TAP-nya itu masih berlaku? Yes. Ada yang mau menyanggah? Ahli hukum tata negara? Ya silakan,” tegas Megawati.
Lebih lanjut, Megawati menekankan bahwa penolakannya terhadap masa jabatan tiga periode dilakukan demi menjaga keutuhan dan masa depan Indonesia. Ia mengingatkan bahwa kerusakan negara bisa terjadi jika masyarakat kehilangan rasa gotong royong dan kebersamaan, yang selama ini menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
“Dan rusaknya oleh kalian sendiri, orang Indonesia yang sudah tidak merasa lagi yang namanya kita harus bergotong royong, harus kekeluargaan, tidak ada lagi yang namanya Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya. (ad)