PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Dua orang pria di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mendapatkan perawatan medis intensif setelah mengalami komplikasi serius akibat mencoba memperbesar penis mereka dengan menggunakan minyak kemiri.
Menurut Kabag SDM RS Hasri Ainun Habibie Parepare, Abdul Risal, perawatan darurat diperlukan karena kedua pasien mengalami infeksi yang serius pada alat kelamin mereka.
“Bentuk tidak beraturan dan ada infeksi (bernanah),” ungkap Risal seperti dikutip dari detikSulsel pada Sabtu, 9 Juni 2023.
Awalnya, salah satu pasien, yang berinisial MH, mencari perawatan di klinik pengobatan gratis Rumah Sehat Al Kahfi. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan luka bernanah pada penisnya.
“Sebelumnya, dia datang ke klinik Rumah Sehat Al Kahfi dengan keluhan ada pembesaran pada penis. Ada luka pada bagian penis, ada luka bernanah,” tambahnya.
Pihak klinik segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya gejala penyakit sifilis. Setelah pemeriksaan selesai, pasien tersebut dirujuk ke RS Hasri Ainun untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Kami memeriksa segala kemungkinan termasuk apakah ada sifilis, dan setelah kami konseling hasilnya negatif, lalu kami merujuk ke RS untuk mendapatkan pelayanan ini karena harus dioperasi.” ujar perawat di Rumah Sehat Al-Kahfi.
Kondisi pasien saat datang ke klinik Rumah Sehat pada Selasa, 5 September lalu, sudah sangat lemah. Pasien tersebut kemudian dirawat dan stabilkan kondisinya sebelum menjalani operasi.
Abdul Risal menegaskan bahwa tim medis telah disiapkan untuk menangani kedua pasien tersebut, dan mereka akan berkonsultasi dengan dokter bedah.
“Sudah ada tim penyakit dalam, dan nanti akan dikonsultasikan ke dokter bedahnya. Kebetulan dr. Mahyudin (Plt. dirut RS Hasri Ainun) dokter bedahnya,” jelasnya.
Berdasarkan pengakuan pasien inisial MH, dia mencoba untuk memperbesar penisnya dengan menyuntikkan minyak kemiri sekitar setahun yang lalu.
Namun, baru-baru ini dia mulai merasakan efek buruk dari tindakan tersebut.
“Dia akui kurang lebih setahun mi (menyuntik penis dengan minyak kemiri). Baru dia rasakan keluhannya (efeknya),” ungkap Risal.
Kasus serupa juga dilaporkan di rumah sakit lain, di mana satu pasien yang sempat mencoba memperbesar penisnya kini harus menjalani perawatan.
“Kami (RS Hasri Ainun Habibie) tangani 1 pasien. Pasien yang lain dirawat kemungkinan kalau bukan di RS Andi Makkasau, di RS Fatimah,” imbuhnya. (ad)