Foto: Taufik Ridwan/ANTARA
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Seorang pemulung bernama Hidayatullah (30) meninggal dunia akibat ledakan mortir aktif yang ia temukan saat memulung di Kampung Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Insiden tragis itu terjadi pada Minggu siang sekitar pukul 14.30 WIB saat korban mencoba memotong mortir tersebut menggunakan alat gerinda untuk mengambil kuningannya yang hendak dijual. Demikian informasi yang disampaikan oleh Kapolsek Babelan, Kompol Wito, dalam keterangan yang dilansir detikNews.
Menurut Kompol Wito, “diduga yang meledak itu mortir, satu orang korban meninggal” dan dijelaskan bahwa “korban adalah pemulung, biasanya menggunakan sepeda motor yang ada gerobaknya, korban selalu bergantian memulung dengan bapaknya” yang menunjukkan bahwa korban memang sehari-hari bekerja sebagai pemulung. Wito menambahkan perihal kronologi ledakan bahwa korban membawa mortir tersebut ke rumah mertuanya karena di sana tersedia alat gerinda lengkap untuk membelah mortir itu, yang kemudian meledak saat proses pemotongan berlangsung.
Insiden tragis ini bermula saat korban menemukan mortir saat memulung, kemudian berusaha memotongnya dengan gerinda untuk mengambil kuningannya dan menjualnya. Mortir tersebut akhirnya meledak dan mengakibatkan korban meninggal di lokasi kejadian. Kejadian ini menggemparkan warga sekitar karena ledakan cukup besar dan korban meninggal seketika di tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi dan tim Jihandak (penjinak bom) dari Kepolisian melakukan sterilisasi di lokasi kejadian sekaligus pemeriksaan untuk memastikan tidak ada mortir atau bahan peledak lain yang membahayakan masyarakat. Pihak kepolisian juga masih melakukan penyelidikan terkait dari mana sumber mortir tersebut berasal dan bagaimana bisa sampai ditemukan oleh korban saat memulung.
Korban meninggal meninggalkan keluarga yang menggantungkan hidup dari profesi memulung. Tragedi ini pun kembali menyoroti pentingnya kesadaran akan bahaya benda-benda peledak yang tersebar di lingkungan sekitar, terutama di daerah yang masih rawan ditemukan sisa-sisa bahan peledak aktif. Masyarakat dihimbau agar tidak sembarangan memegang atau memotong benda asing yang dicurigai bahan peledak dan langsung melapor ke pihak berwajib.
Sementara itu, Kapolsek Babelan mengimbau warga, “jangan pernah mencoba membuka atau memotong benda yang diduga bahan peledak untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.” Keselamatan menjadi prioritas utama agar kejadian serupa tidak terulang dan warga tetap aman dari potensi ledakan.
