PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengkritik kaum intelektual dari negara-negara lain yang sering mengajarkan tentang Hak Asasi Manusia (HAM) kepada Indonesia. Dalam orasinya pada Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Prabowo menyinggung sikap diam para intelektual tersebut terkait kasus pelanggaran HAM di Gaza, Palestina.
“Ada bangsa-bangsa tertentu selalu ngajarin kita HAM, HAM, HAM, demokrasi, tetapi di Gaza, ribuan anak, ribuan ibu-ibu dibantai, dibunuh, dibom, mereka diam. Mereka bilang itu bukan pelanggaran HAM,” kata Prabowo, Kamis
Menurutnya, Indonesia sering terlalu kagum dengan pandangan dan ajaran dari luar negeri, sehingga membuat bangsa ini kurang percaya diri dalam menentukan sikapnya sendiri. Prabowo mengingatkan bahwa pelajaran sejarah menunjukkan bahwa setiap bangsa akan mengutamakan kepentingan sendiri.
“Kadang-kadang apa yang dikatakan oleh negara-negara tertentu, kita iya aja terus. Padahal, saya katakan pelajaran sejarah mengajarkan tiap bangsa hanya akan mengutamakan kepentingannya sendiri,” tegasnya.
Dalam konteks ini, Prabowo menegaskan perlunya generasi muda Indonesia menjadi tangguh, cerdas, dan mandiri agar negara ini tidak tergantung pada pandangan atau kebijakan luar.
“Kita butuh anak-anak muda yang cerdas, yang pintar sebagai calon-calon pemimpin. Dalam waktu dekat, saudara bisa saja nanti menjadi pemimpin,” katanya.
Prabowo juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun dan memajukan Indonesia ke depan. Ia mendorong mereka untuk aktif terlibat dalam pembangunan negara dengan rasa cinta tanah air.
“Jadilah pemimpin yang cinta rakyat, cinta tanah air, harus kreatif dan inovatif. Cari kekayaan tidak dengan merampok uang rakyat,” imbuh Prabowo. (ad)