PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Sebuah video yang menampilkan Puskesmas Embo dikepung oleh puluhan warga di Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menjadi viral di media sosial. Peristiwa yang terjadi pada hari Selasa (16/1/2024) ini dipicu dari insiden kesalahpahaman diagnosis kehamilan terhadap seorang remaja berusia 17 tahun.
Pasien tersebut awalnya didiagnosis mengalami kehamilan oleh Puskesmas Embo, namun pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit Bantaeng membuktikan bahwa remaja tersebut hanya menderita sakit maag dan tidak hamil.
Dalam video yang diunggah oleh akun Facebook Shinta BilQis, terlihat puluhan warga berkumpul di depan Puskesmas Embo, mengecam dokter dan staf medis yang diduga melakukan kesalahan diagnosis. Komentar-komentar di kolom berisi ekspresi simpati terhadap remaja yang merasa malu karena dituduh hamil tanpa dasar yang jelas.
Kepala Puskesmas Embo, Juliati, memberikan klarifikasi terkait kontroversi ini. Menurutnya, tindakan yang diambil oleh dokter dalam melakukan pemeriksaan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku, termasuk penggunaan tes laboratorium.
“Meskipun hasilnya awalnya positif, terdapat beberapa kemungkinan yang dapat terjadi, dan pasien kami arahkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di dokter ahli,” jelas Juliati.
Dia juga menegaskan bahwa sampel urin yang diperiksa oleh dokter adalah milik pasien yang bersangkutan. Juliati menjelaskan bahwa pemeriksaan urin dilakukan dua kali untuk memastikan keakuratan hasilnya. (ad)