PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menegaskan kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang sukses menangkap Wali Kota Bandung Yana Mulyana adalah bukti bahwa KPK masih ada. Yana sendiri kena OTT terkait dugaan suap program Bandung Smart City.
Firli juga menegaskan, pihaknya akan terus berupaya membersihkan negeri ini dari praktik korupsi. Dia juga memastikan bahwa KPK tidak akan pandang bulu menangkap siapapun daerah yang terindikasi korupsi.
“Hari ini Wali Kota Bandung YM ditangkap menyusul Bupati Meranti. Saya pernah ngomong di rakor pencegahan korupsi beberapa bulan yang lalu. Hari ini kami buktikan, KPK masih ada,” tegasnya, seperti dikutip PI dari CNN Indonesia.
Firli menerangkan bahwa Yana ditangkap usai diduga menerima janji yang dilakukan penyelenggara negara dalam pengadaan barang dan jasa berupa CCTV serta jaringan internet dalam program Smart City Kota Bandung.
Tak sendiri, Yana ditangkap bersama delapan orang lainnya. KPK juga mengamankan sejumlah bukti berupa uang dalam bentuk pecahan rupiah.
“Sembilan orang sudah ditangkap, termasuk Wali Kota,” ujar Firli.
Dilansir dari situs resmi Kota Bandung, ide Smart City di Bandung dicetuskan oleh Ridwan Kamil (RK) saat masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung 2016 silam. Program tersebut bertujuan untuk mempermudah warga dengan dukungan konektivitas tinggi dan pemanfaatan teknologi informasi.
Dijelaskan, Bandung Smart City merupakan kota yang berfungsi secara maksimal dalam mengelola berbagai sumber daya kota secara efektif dan efisien. Program ini diharapkan dapat membantu warga untuk mengetahui tingkat kemacetan, lokasi (taman kota) yang memiliki wifi, penataan angkot, pengelolaan sampah dan daerah wisata. (yd)