PIFA, Lokal – Momen pengukuhan Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Pontianak 2025, Sabtu (16/8/2025), menjadi hari yang penuh haru sekaligus membanggakan bagi Firdaus Abdillah Adam, pelajar SMA Negeri 7 Pontianak.
Di balik senyum bangganya saat resmi dikukuhkan, tersimpan duka mendalam. Sang ayah meninggal dunia tepat tujuh hari sebelum dirinya masuk masa karantina Paskibraka, yakni pada tanggal 1 Agustus 2025.
Meski diliputi kesedihan, Firdaus tetap tegar. Ia bertekad untuk melanjutkan mengibarkan bendera Merah Putih pada upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan PSP Pontianak, Minggu (17/8/2025) mendatang.
“Perasaan saya bangga sekali menjadi salah satu generasi muda yang terpilih untuk menjadi pasukan pengibar bendera pusaka tahun ini. Untuk bapak di sana, Adam sudah jadi Paskibraka Kota Pontianak. Bapak tenang ya,” ungkap Firdaus dengan mata berkaca-kaca usai dikukuhkan di Aula Rumah Wali Kota Pontianak, Sabtu (16/8/25).
Firdaus menceritakan proses yang ia lalui hingga terpilih menjadi Paskibraka sangatlah panjang. Mulai dari tes administrasi, kesehatan, parade, samapta, hingga pantukhir yang menjadi penentu akhir.
“Saingannya banyak, sekitar 200 lebih peserta laki-laki dan 180-an perempuan dari seluruh Kota Pontianak,” katanya.
Menjadi anggota Paskibraka, merupakan impiannya sejak kecil. Sejak duduk di bangku SMP, ia sudah bergabung dengan ekstrakurikuler paskibra.
“Impian ini muncul sejak melihat paskibraka di televisi. Dari SMP saya mulai serius melatih diri,” ujarnya.
Sulistiani, selaku ibu kandung Firdaus mengaku bangga dengan pencapaian anak bungsunya itu. Ia mengatakan putranya itu sejak umur 13 tahun sudah ikut paskibra.
“Kami sebagai orang tua tentu sangat bangga dan mendukung agar anak kami sukses,” kata sang ibu, Sulistiani.
Sulistiani mengungkap putranya itu bercita-cita menjadi Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU), melanjutkan jejak mendiang ayahnya yang merupakan prajurit TNI AU dan berdinas di Lanud Supadio.
“Ia ingin meneruskan cita-cita bapaknya, menjadi TNI AU. Firdaus ini anaknya gigih,” ucapnya.
Sulistiani juga mengenang perjuangan anaknya yang sejak kecil gemar olahraga, bahkan rela menurunkan berat badan demi mengejar mimpinya masuk TNI atau Polri.
“Firdaus itu anaknya kuat. Waktu ayahnya meninggal, dia bilang kesempatan ini tidak akan terulang. Jadi harus tetap semangat dan tegar,” tambahnya.
