Sudah lebih dari sepekan Afghanistan dikuasi oleh Taliban.
Beberapa media mengabarkan, para pemimpin Taliban telah berkumpul di Ibu Kota Kabul untuk membahas mengenai pembentukan pemerintahan baru di Afghanistan.
Satu diantaranya pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, hingga beberapa perwakilan jaringan Haqqani yang menduduki jabatan dalam organisasi tersebut seperti Khalil Haqqani.
Melansir CNN, Jaringan Haqqani, merupakan salah satu kelompok pemberontak di Afghanistan yang berafiliasi dengan Taliban.
Haqqani disebut sebagai kelompok gerilyawan paling ditakuti di Afghanistan.
Hal itu terkait, sejumlah serangan paling mematikan di Afghanistan selama beberapa tahun terakhir.
Serangan yang diluncurkan Jaringan Haqqani tak jarang merenggut nyawa warga sipil, hingga pasukan asing di Afghanistan.
Meski sering melakukan serangan terhadap pasukan asing, yakni Amerika Serikat (AS), keberadaan Haqqani awalnya dibentuk oleh orang kepercayaan AS.
Kelompok ini dibentuk oleh Maulawi Jalaluddin Haqqani, seorang milisi pemberontak yang pernah menjadi aset Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA) saat perang Uni Soviet-Afghanistan berlangsung.
Nama Jalaluddin Haqqani, mulai dikenal tahun 1980 sebagai pemberontak anti-Soviet.
Jalaluddin Haqqani merupakan aset berharga AS dan sekutu untuk menyalurkan senjata dan uang kepada pasukan Mujahidin demi melawan Uni Soviet kala itu.
Namun setelah Soviet angkat kaki dari Afghanistan, Jalaluddin Haqqani mulai membina hubungan dekat dengan para militan asing, termasuk Osama bin Laden yang merupakan pemimpin Al-Qaidah.
Jalaludin kemudian bersekutu dengan Taliban yang mulai mengambil alih kepemimpinan di Afghanistan pada 1996.
Oleh Taliban, ia sempat dipercaya sebagai mentri, sampai akhirnya kelompok itu digulingkan oleh AS dalam invasi 2001.
Jalaluddin Haqqani meninggal pada 2018 dan kini kelompaok Haqqani dipimpin oleh Sirajuddin Haqqani yang tak lain adalah putra dari Jalaluddin Haqqani.