Perpustakaan Bahagia Mendawai berhasil menjuarai lomba perpustakaan desa/kelurahan tingkat Nasional tahun 2021. Gemuruh rasa syukur dan tangisan bahagia meledak saat pengumuman pemenang, inklusi sosial dan inovasi merupakan dua di antara kunci sukses Perpustakaan Bahagia Mendawai, Kota Pontianak meraih peringkat pertama.
Pengumuman yang dilakukan secara daring pada 14 September 2021 kemarin tidak mengurangi rasa bahagia partisipan Kota Pontianak. Melansir dari rilis Prokopim Pemkot Pontianak, Perpustakaan Bahagia Mendawai yang berada di Kampung Caping ini telah melalui berbagai proses kurasi perlombaan kurang lebih selama 7 bulan, mulai dari lomba perpustakaan tingkat Kelurahan hingga Provinsi, dan puncak penjuriannya pada 2 September lalu di tingkat Nasional.
Ketua Perpustakaan Bahagia Mendawai, Sinta Devianti, menyatakan bahwa setidaknya ada 8 inovasi dan 5 inklusi sosial yang membuat Perpustakaan Umum Bahagia Mendawai berhasil menjadi juara Nasional.
“Inklusi sosial dan inovasi yang telah mengingatkan minat baca dan kesejahteraan masyarakat”, ujarnya saat diwawancarai secara daring, dikutip dari rilis Prokopim Pemkot Pontianak, Selasa (14/9/2021).
Adapun 8 inovasi unggulan Perpustakaan Bahagia Mendawai di antaranya:
- Siberliterasi (singgah berkreasi dan literasi)
- Jeli (jejak literasi)
- Perpustakaan Bahagia Mendawai peduli
- Gerobak baca
- Pondok rindu
- Sosialisasi with PBM
- Pojok literasi
- Membaca di atas sampan
Perpustakaan yang beralamat di Jl. Imam Bonjol Gg. Hj. Salmah ini juga mengedepankan inklusi sosial, yakni :
- Hidroponik
- Magot
- Pupuk organik cair (POC)
- Terbentuknya KIM (Kelompok Informasi Masyarakat di kampung mendawai)
- Menghias Caping
Ke depannya, Sinta dan rekannya juga akan melakukan inovasi baru pada Perpustakaan Bahagia Mendawai.
“Kami juga akan melakukan senam sehat bersama adik-adik di kampung mendawai, aksi bersih sungai Kapuas, dan aksi bersih kampung”, tambahnya.
Sinta berharap, masyarakat dapat menggunakan perpustakaan lebih dari sekedar tempat literasi.
“Harapannya saya masyarakat bisa tahu Perpustakaan itu tidak hanya belajar tentang dunia literasi tetapi dari perpustakaan bisa mengubah perekonomian masyarakat,” tuturnya.
Perempuan yang baru saja menyelesaikan studinya di Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura ini juga menaruh harapan pada anak-anak Kota Pontianak.
“Dan harapan saya untuk anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa dapat dibimbing agar tidak terjerumus dengan pergaulan dan disibukan dengan gadget selalu,” harapnya sekali lagi.
Cita-citanya tak berhenti di sana, sebab Sinta dan rekan-rekan relawan berharap Perpustakaan Bahagia Mendawai dapat menambah sebuah fasilitas baru.
“Harapan saya yang utama semoga keinginan kami mempunyai kapal literasi dapat di kabulkan oleh pihak terkait”, tutupnya.