Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melantik 68 pejabat eselon yang terdiri dari Pejabat Administrator atau setara eselon tiga sebanyak 18 orang dan Pejabat Pengawas atau setara eselon empat berjumlah 50 orang di Aula Sultan Syarif Abdurrahman Kantor Wali Kota Pontianak, Selasa (14/9/2021). Kepada pejabat yang baru dilantik, Edi mengingatkan agar mereka senantiasa menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai aturan perundang-undangan, serta paham dengan karakter wilayahnya
Dari sejumlah pejabat yang dilantik, posisi Camat Pontianak Utara diisi oleh Dini Eka Wahyuni. Selain Camat Pontianak Utara, lima orang lurah juga turut dilantik. Lurah Pal Lima dijabat oleh Akhmad Irfan Islamy, Lurah Benua Melayu Darat Liza Ariyani, Lurah Akcaya Atuer Umbara, Lurah Kota Baru Desi Susanti dan Lurah Banjar Serasan Norani.
Saat sambutan pembuka, Edi juga meminta camat dan lurah untuk memahami betul daerah yang dipimpinnya, terutama pada Kecamatan Pontianak Utara.
Lalu untuk lurah saya harapkan bisa memanajemen kelurahan, terlebih saat ini tengah dilakukan optimalisasi vaksinasi Covid-19, pintanya.
“Kita akan memperluas dan memperbanyak vaksinasi Covid-19 sebagai upaya meningkatkan imunitas dalam pencegahan penyebaran Covid-19,” tutur Edi saat mengutarakan sambutan pembuka, dikutip dari rilis Prokopim Pemkot Pontianak (14/9).
Kemudian Edi menambahkan, pelantikan ini sudah melalui proses Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) sehingga tidak ada ruang atau jabatan yang mudah dan ringan. Dia juga meminta segala hal yang sekiranya butuh komunikasi untuk segera dikomunikasi dengan Pemkot Pontianak.
Ia menuturkan, monitoring yang dilakukan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau masyarakat juga menjadi tolak ukur dan bahan pertimbangan yang melatarbelakangi pengisian beberapa jabatan dengan orang-orang yang memiliki kompetensi.
“Terutama pada jabatan yang teknis tidak mudah untuk diisi oleh siapapun yang tidak berkompetensi. Jadi, jabatan teknis kita harapkan diisi oleh yang memiliki kompetensi teknis,” tuturnya.
Terlebih ditengah pandemi Covid-19 ini, tantangan yang dihadapi begitu berat berkaitan dengan kesehatan masyarakat, lanjutnya. Tak hanya itu, menurut Edi, pemulihan ekonomi terus dilakukan karena masih banyak warga yang terdampak akibat pandemi.
“Saudara pasti sudah paham dengan refocusing anggaran, penghematan dan lainnya karena akibat pandemi Covid-19 terjadi defisit anggaran yang cukup signifikan,” jelas Edi.
Edi mengungkapkan, tantangan dan permasalahan ditengah pandemi Covid-19 tidak hanya dirasakan oleh Kota Pontianak, tetapi juga hampir seluruh pemerintah di Indonesia. Oleh sebab itu ia berharap Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Pontianak memiliki profesionalitas, tangguh dan berintegritas yang bisa menjawab permasalahan yang dihadapi di Pemkot Pontianak.
“Saya yakin saudara telah paham dengan karakter dan permasalahan di Kota Pontianak, jangan jabatan menjadikan kita bermasalah. Saya tidak ingin pejabat kita ada yang bermasalah hingga masalah hukum misalnya,” tutupnya.