PONTIANAK INFORMASI, INTERNASIONAL – Hilangnya dua jenderal senior Rusia, Jenderal Valery Gerasimov dan Jenderal Sergei Surovikin, setelah upaya pemberontakan yang gagal oleh tentara bayaran Wagner telah menjadi perbincangan media internasional.
Para jenderal yang memiliki peran penting dalam konflik Ukraina dan Suriah ini menghilang dari pandangan publik sejak pemberontakan tentara bayaran Wagner yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin.
Berita yang dilansir oleh Reuters pada tanggal 29 Juni 2023 menyebutkan bahwa Gerasimov tidak muncul di depan umum maupun di televisi pemerintah sejak pemberontakan yang dibatalkan tersebut. Prigozhin, kepala tentara bayaran yang terlibat dalam pemberontakan, sempat menuntut agar Gerasimov diserahkan kepadanya.
Selain itu, Kementerian Pertahanan juga tidak menyebutkan nama Gerasimov dalam siaran pers mereka sejak 9 Juni.
Gerasimov, yang dikenal sebagai komandan perang Rusia di Ukraina dan pemegang salah satu dari tiga ‘tas nuklir’ Rusia, telah menjadi sorotan para analis militer Barat. Kemunculannya yang jarang dalam beberapa minggu terakhir mengundang spekulasi tentang kemungkinan keterlibatan atau penangkapan terkait pemberontakan tersebut.
Sementara itu, Jenderal Sergei Surovikin, yang terkenal dengan julukan ‘Jenderal Armageddon’ karena taktik agresifnya dalam konflik Suriah, juga tidak terlihat di depan publik sejak pemberontakan tersebut. Dilaporkan bahwa Surovikin juga bertindak sebagai wakil komandan pasukan Rusia di Ukraina.
Laporan yang diterbitkan oleh New York Times, mengacu pada informasi intelijen AS, mengindikasikan bahwa Surovikin mengetahui pemberontakan tersebut sebelumnya, dan pihak berwenang Rusia sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatannya. Namun, Kremlin dengan tegas menanggapi laporan tersebut dengan meremehkannya dan menyebutnya sebagai spekulasi dan gosip.
The Moscow Times dan seorang blogger militer melaporkan tentang penangkapan Surovikin, tetapi informasi ini belum dapat dikonfirmasi secara independen oleh Reuters. Beberapa koresponden militer dengan pengikut yang luas di Rusia mengklaim bahwa Surovikin dan beberapa perwira senior lainnya sedang diperiksa terkait kemungkinan peran mereka dalam pemberontakan.
Seorang sumber dari saluran Telegram bernama Rybar, yang dijalankan oleh mantan petugas pers kementerian pertahanan Rusia, mengungkapkan bahwa ada upaya pembersihan yang sedang dilakukan oleh pihak berwenang untuk menghilangkan personel militer yang dianggap kurang tegas dalam menghentikan pemberontakan.
“Pemberontakan bersenjata oleh perusahaan militer swasta Wagner telah menjadi dalih untuk pembersihan besar-besaran di jajaran Angkatan Bersenjata Rusia,” ujar Rybar.
Jika langkah-langkah ini dikonfirmasi, hal ini dapat berdampak signifikan terhadap cara Rusia menghadapi konflik di Ukraina yang mereka sebut sebagai “operasi militer khusus”. Hal ini juga dapat menciptakan kekacauan dalam barisan mereka ketika Moskow mencoba menghindari serangan balasan dari Ukraina. (ad)