Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia mengalami penurunan akibat dari efek pemulihan ekonomi yang terlihat hingga Juni 2021. Sri Mulyani menilai bahwa pemulihan aktivitas ekonomi telah berkontribusi dalam menurunkan angka tersebut.
Data Badan Pusat Statistik Indonesia menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan nasional turun dari angka 10,19 persen di 2020 menjadi 10,14 persen di 2021.
“Dengan pemulihan ekonomi yang terjadi pada kuartal II/2021, kemiskinan mulai menunjukkan penurunan kembali di 10,14 persen. Inilah yang akan kita lanjutkan sehingga bisa memulihkan kembali, tidak hanya perekonomian, tapi yang paling penting kondisi kesejahteraan masyarakat kita,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (21/7/2021).
Sejak pertama kalinya diberlakukan pembatasan pada tahun 2020, tingkat kemiskinan Indonesia naik dari tahun sebelumnya yaitu 9,22 persen. Sri Mulyani membeberkan, berbagai bentuk perlindungan sosial yang telah disalurkan sejak tahun lalu berhasil menahan kenaikan tingkat kemiskinan dari 9,22 persen menjadi 11,2 persen di 2020.
“Namun karena berbagai program perlinsos tahun lalu mencapai Rp220 triliun dan tahun ini kita naikkan lagi, maka kita bisa menahan kenaikan kemiskinan tidak mencapai level pemburukan di level 11,2 [persen], tapi di level 10,19 persen. Bahkan, dengan pemulihan ekonomi, kemiskinan ini sudah mulai menurun kembali,” jelas Ekonom yang sempat bekerja di Bank Dunia itu.
Meski begitu, penurunan itu masih kurang untuk tingkat pengangguran terbuka. Sri Mulyani mengatakan tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan sebesar 0,81 persen pada Februari 2021 dari posisi Agustus 2020. Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan penurunan tersebut menciptakan kesempatan kerja berkat pemulihan ekonomi. Seperti pulihnya konsumsi masyarakat, geliat investasi, ekspor yang melonjak, dan kegiatan konsumsi pemerintah yang meningkat.
‘“Artinya kita menciptakan kesempatan kerja untuk 1 juta orang dan menyerap pengangguran terbuka itu. Berarti, dengan pemulihan ekonomi, pada saat yang sama menciptakan kesempatan kerja baru sehingga tingkat penganguran terbua bisa diturunkan kembali,” ungkap Sri Mulyani, mengutip dari Bisnis.com (21/7/2021).