Berita Lokal, PONTIANAK INFORMASI – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Barat, Suriansyah meminta aparat penegak hukum memberi perhatian serius terhadap kasus penyelundupan melintasi batas negara.
Terbaru, terjadi kasus penyelundupan belasan ribu botol minuman keras dan narkoba berjenis sabu-sabu seberat puluhan kilogram. Kasus tersebut berhasil diungkap oleh jajaran aparat di Kalbar.
“Harus menjadi perhatian aparat penegak hukum. Karena melewati batas teritorial negara tentu itu menjadi kewenangan dan tugas pemerintah pusat, khususnya Polri dan TNI,” kata Suriansyah, Jumat (22/7/2022).
Suriansyah menyebutkan, aksi penyelundupan semacam ini merupakan fenomena gunung es. Menurutnya yang berhasil diungkap masih dalam skala kecil dari yang sebenarnya terjadi.
“Ini berarti yang tertangkap jauh lebih kecil. Tentu hal tersebut menjadi peringatan keras bagi pihak keamanan untuk mengatasi masalah gangguan keamanan secara dini,” tegasnya.
Legislator Partai Gerindra itu menilai, kejadian ini bisa memicu gangguan keamanan lain. Dikhawatirkan bisa berdampak lebih berbahaya dari kasus awal soal penyelundupan barang haram itu.
“Jangan sampai hal tersebut menjadi penyebab gangguan keamanan lain yang jauh lebih dahsyat. Karena selain merusak generasi muda, Narkoba dan minuman keras seringkali menjadi pemicu kejahatan lain,” ujarnya.
Dia pun mengingatkan agar penegak hukum punya strategi yang kuat untuk menekan aksi penyelundupan lintas negara itu. Sementara pelaku kejahatan mesti diberi ganjaran setimpal agar mendapatkan efek jera.
“Harus ada upaya cegah tangkal masuknya barang haram. Dan harus ada tindakan tegas terhadap pelaku agar ada efek jera yang lebih berpengaruh kepada orang yang punya niat dan kesempatan melakukan kejahatan serupa,” paparnya.
Terkait dua kasus terakhir, penyelundupan miras dan narkoba itu, Suriansyah mengimbau TNI maupun Polri mempelajari dengan seksama. Sehingga bos besar atau aktor utamanya bisa diciduk dan memutus rantai kejahatan tersebut.
“Kami mengimbau agar TNI dan Polri mempelajari kasus ini dengan seksama dan melakukan tindakan preventif dan kuratif yang lebih terencana dan terkoordinir dengan baik,” pungkasnya. (ap)