PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader meskipun putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
“Kami tetap di dalam lho, beda lho. Kita tuh masih menganggap, melihat Pak Jokowi itu kader PDI Perjuangan,” ujar Djarot seperti dikutip dari detikcom, Kamis.
Djarot menekankan bahwa PDIP tidak bersikap sebagai oposisi terhadap pemerintahan Jokowi di akhir periode kedua ini. Menurutnya, PDIP masih memandang Jokowi sebagai kader partai dan presidennya.
“Kami masih menganggap dia kader PDI Perjuangan dan itu presiden kita,” tambahnya.
Dalam konteks sindiran Waketum PAN Yandri Susanto terkait pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut Jokowi tak ada apa-apanya tanpa PDIP, Djarot menjelaskan bahwa pernyataan Megawati tersebut adalah fakta. Menurut Djarot, PDIP selalu memberikan dukungan terhadap Jokowi, mulai dari jabatan wali kota, gubernur, hingga presiden.
“Memang Pak Jokowi ini bisa seperti ini karena PDI Perjuangan. Betul tidak? Tadi saya sebutkan sejak wali kota, gubernur, dan presiden, dan PDI Perjuangan selalu pasang badan, sampai sekarang pasang badan,” ungkap Djarot.
Dia menegaskan bahwa PDIP terus mendukung kebijakan pemerintahan Jokowi, bahkan saat Jokowi sering mendapat kritik dan serangan dengan kata-kata yang tidak pantas. Menurut Djarot, PDIP selalu memberikan dukungan aktif terhadap kebijakan yang dianggap baik, dan partai ini siap mempertahankannya.
“Ketika Pak Jokowi misalkan, dia dinyinyirin, kemudian di-bully, dengan kata-kata yang tidak patut, itu kita yang pasang badan, termasuk yang di parlemen juga kita pasang badan. Kebijakan apapun yang disampaikan Pak Jokowi dan kita rasa itu baik, kalau ada yang nyerang kita pasang badan. Kalau nggak ada PDI Perjuangan, belum tentu juga,” tambahnya. (ad)