PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa ia tidak tertarik untuk mengambil posisi sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), meskipun telah muncul usulan agar ia menggantikan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.
Usulan ini disampaikan oleh Guntur Soekarnoputra, putra sulung Presiden RI pertama, Sukarno, dan kakak dari Megawati Soekarnoputri.
Guntur Soekarnoputra memaparkan pendapatnya dalam sebuah opininya di salah satu surat kabar nasional pada Sabtu (30/9). Dalam tulisannya, Guntur menilai Jokowi adalah anak ideologis Bung Karno dan telah menjalankan prinsip-prinsip yang dianut oleh presiden pertama Indonesia tersebut.
Salah satu contoh yang diangkat oleh Guntur adalah kebijakan hilirisasi biji nikel yang digalakkan oleh Jokowi. Kebijakan tersebut mendapatkan sorotan dan kritik dari beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Korea Selatan.
Menanggapi usulan tersebut, Jokowi menyatakan bahwa setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden Indonesia, ia ingin pensiun dan kembali ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah. Pernyataan ini disampaikan oleh Jokowi seusai upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (5/10).
“Saya mau pensiun, pulang ke Solo,” kata Jokowi.
Ia juga menyebutkan dua nama yang bisa menjadi kandidat potensial untuk posisi Ketum PDIP, yaitu Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo.
“Mbak Puan, Mas Prananda,” tambahnya. (ad)