Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Yopi Haryadi melaporkan bahwa hingga saat ini masih ada 39 anak buah kapal (ABK) nelayan yang belum ditemukan setelah diterjang ombak, Selasa malam (13/7).
“Hari keempat ini, Tim Gabungan SAR terus melakukan pencarian terhadap korban, baik dalam keadaan selamat maupun sebaliknya,” ungkap Yopi, Sabtu (17/7/2021).
Dia mengatakan, tadi pagi Tim Gabungan SAR kembali menemukan korban sebanyak tiga orang dalam keadaan tak bernyawa.
“Yakni satu ditemukan di pesisir Pantai Jawai, Kabupaten Sambas, satu ditemukan di pesisir pantai Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, dan satu lagi sudah berada di Pos SAR Pontianak,” tambahnya.
Dikabarkan, pihaknya bersama Tim SAR Gabungan akan terus memperluas lokasi pencarian hingga ke tengah lautan.
“Karena melihat arah angin, maka ke arah barat atau arah ke tengah laut, sehingga semua kekuatan dan dukungan berbagai pihak sudah dikerahkan dalam pencarian korban,” tambahnya.
Data Kantor SAR Pontianak menyebutkan, hingga hari ini (17/7) pihaknya masih dalam proses pencarian 39 ABK dan nelayan.
“Kami dari Basarnas Kalbar, Rabu (14/7) telah mendapat laporan telah terjadi kecelakaan terhadap 14 kapal motor nelayan di tiga lokasi secara bersamaan kemarin karena dampak cuaca buruk dan mengakibatkan awalnya sebanyak 56 orang ABK hilang, dan 81 ABK selamat,” tuturnya.
Yopi menjelaskan, kapal-kapal tersebut mengalami kecelakaan di perairan Muara Jungkat sebanyak sembilan kapal motor, Muara Kubu dua kapal motor, dan di Muara Pemangkat tiga kapal motor. Dia mengatakan, 12 dari 14 kapal yang tenggelam merupakan kapal ikan dan dua kapal lainnya merupakan kapal tugboat.
“Termasuk satu kapal layar yang di dalamnya tiga warga negara asing dan dapat diselamatkan oleh tim SAR,” mengutip dari Antara Kalbar, Sabtu (17/7/2021).