PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Syarif Mahmud Alkadrie tokoh masyarakat Melayu Kalimantan Barat kritisi pembangunan trotoar di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak.
Syarif Machmud menuturkan, proses proyek pembangunan trotoar dengan pagu dana Rp54,8 miliar itu, telah menyebabkan kemacetan di jalan tersebut.
“Saya sudah sampaikan ke pak wali kota Edi Rusdi Kamtono dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Gara-gara pembangunan trotoar ini, dua jalur jalan protokol macet,” katanya saat diwawancarai di kantornya jalan veteran Kota Pontianak, Kamis, 21 Juli 2022.
Mantan Ketua Koni Ini mengatakan, harusnya Pemerintah melakukan pelebaran jalan, bukan justru membangun trotoar.
“Memang keindahan kota itu penting, jalan untuk pejalan kaki juga penting. Tapi tolong perhatikan juga pengendara motor dan mobil serta jangan merugikan orang lain termasuk tanah masyarakat yang di ambil,” kata Mahmud.
Menurut dia, berdasarkan data penambahan jumlah kendaraan, baik roda dua maupun roda empat di kota Pontianak mencapai 12.000 unit per bulan se Kalbar.
“Setiap bulan ada kenaikan jumlah kendaraan. Bukannya jalannya diperlebar, malah sekarang dipersempit,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyayangkan pembangunan trotoar di sepanjang jalan Ahmad Yani harus menggusur halaman atau fasilitas pendukung, seperti ATM Bank Kalbar, pos satpam dan fasilitas pendukung lainnya di dekat Gedung DPRD Kalimantan Barat. (RS)