PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Belum lama ini, viral sebuah video yang menunjukkan dua singa kejar-kejaran hingga menabrak dan merusak mobil merek Toyota Yaris milik pengunjung Taman Safari Indonesia II di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Aksi gulat dua singa jantan itu ternyata sedang berlomba-lomba menunjukkan siapa yang lebih kuat, untuk kawin.
Menurut keterangan pengelola kebun binatang tersebut, kedua singa itu sedang unjuk gigi untuk merebut betina yang masuk siklus siap kawin.
“Kejadian ini terjadi pada 22 Januari 2023 lalu. Hal ini bermula pada saat ada betina yang masuk siklus siap kawinnya. Sehingga menyebabkan kedua pejantan singa berusaha menunjukan siapa jantan yang ‘alpha male’ di antara mereka, hingga kemudian menabraklah ke mobil pengunjung yang menyebabkan kaca sein sebelah kiri pecah,” demikian keterangan pengelola Taman Safari Prigen yang dikutip PI dari situs resminya, Senin (13/2/2023.
Taman Safari Prigen menambahkan, dua pejantan bernama Debo dan Frans itu kini dalam kondis sehat usai menabrak mobil pengunjung. Namun, keduanya akan tetap menjalani observasi lanjutan untuk memastikan satwa-satwa itu dalam kondisi yang benar – benar baik.
Sementara itu, untuk pengunjung yang menjadi korban kejadian tersebut pun juga dalam kondisi yang sehat dan tidak ada cedera.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa satwa tentu masih miliki sifat alamiah mereka. Oleh karena itu, Taman Safari Indonesia mengimbau para pengunjung untuk menaati aturan dan mengikuti arahan petugas,” lanjut pengelola Taman Safari Indonesia II.
Mereka pun meminta agar pengunjung tak khwatir dengan insiden-insiden seperti yang dilakukan Debo dan Frans sebab ada asuransinya.
“Pengunjung pun tak perlu khawatir karena setiap tiket masuk Taman Safari Indonesia II Jatim sudah termasuk asuransi bagi pengunjung maupun kendaraan. Namun, jika kerusakan kendaraan terjadi karena disengaja ataupun ulah pengunjung sendiri, maka asuransi tidak bisa diklaim,” tegas pengelola Taman Safari Indonesia II.
Sebelumnya, Direktur Utama Taman Safari Indonesia II Jawa Timur (Jatim) Tony Sumampau juga sudah memastikan bahwa biaya perbaikan mobil pengunjung yang ditabrak oleh singa di lokasi tersebut akan ditanggung asuransi.
“Semua pengunjung serta kendaraan yang masuk ke Safari diasuransi Jasaraharja Putera. Jadi pasti ditanggung biaya perbaikannya,” kata Tony kepada detikcom, Minggu (12/2) kemarin.
Dikutip dari laman resmi Taman Safari Prigen, berikut keterangan dari kronologinya:
- Dalam exhibit singa di Taman Safari Indonesia II Jatim, terdapat dua ekor pejantan bernama Debo dan Frans. Saat kejadian berlangsung mereka sama – sama sedang menunjukkan kebiasaan alami mereka (natural behavior) yakni saling menunjukkan kekuatan. Dalam kelompok mereka terdapat 8 ekor betina (Gendis, Garnis, Vivi, Fina, Pikanin, Mafuta, Feneli, dan Felisha), di mana terdapat betina yang memasuki masa kawin (siklus birahi).
- Dalam kelompok singa (Pride), bisa ada lebih dari satu ekor pejantan. Namun, hanya ada satu jantan dominan (alpha). Sehingga saat ada betina yang memasuki masa kawin, maka singa – singa ini akan menunjukkan siapa yang lebih kuat di antara mereka. Hal inilah yang terjadi dalam video. Debo si jantan dominan mengusir Frans yang hendak mendekati betina. Debo beranggapan Frans ingin mengajak bertarung dan ingin merebut betina yang ada dalam pride tersebut (Pride: sebutan untuk kelompok singa). Dengan spontan, Debo mengusir singa tersebut, hingga terjadilah perkelahian dan kejar mengejar. Ranger (keeper singa) pun sempat mencoba untuk melerai perkelahian tersebut. Karena kalah, Frans pun mundur dari kejaran Debo dan berlari ke arah tempat yang lebih aman, yaitu di arah seberang mereka. Di saat bersamaan, terdapat antrian kendaraan di lokasi exhibit singa tersebut, sehingga terjadilah singa Frans menabrak sebuah mobil berwarna merah. Akibat kejadian ini, mobil tersebut mengalami pecah sein sebelah kiri.
- Hal ini merupakan kebiasaan alami dari singa di alam liarnya. Akan ada sedikit persaingan di antara pejantan selama perkawinan. Alih-alih berjuang untuk menjadi yang pertama kawin dengan betina yang subur, pejantan dominan akan mengikuti betina dengan sangat dekat pada tanda-tanda awal kesuburan. Pejantan lain akan menjaga jarak kecuali ada perbedaan ukuran yang jelas, dalam hal ini pejantan yang lebih besar akan bertarung dengan pejantan yang lebih kecil.
(yd)