PONTIANAK INFORMASI, INTERNASIONAL – Pemerintah Rusia baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah menerima lebih dari 2.000 unit perangkat keras militer, termasuk tank, dari kelompok tentara bayaran Wagner. Penyerahan peralatan militer ini terjadi setelah terjadinya pemberontakan singkat oleh kelompok tersebut bulan lalu.
“Lebih dari 2.000 unit peralatan dan senjata telah diserahkan,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Mereka juga menambahkan bahwa peralatan yang diserahkan termasuk tank, peluncur roket bergerak, dan sistem anti-pesawat. Selain itu, militer Rusia juga mengumumkan bahwa mereka telah menerima lebih dari 2.500 ton amunisi dan sekitar 20.000 senjata kecil.
Menurut kementerian, banyak peralatan ini belum pernah digunakan dalam pertempuran sebelumnya. Pemerintah Rusia telah memindahkan senjata tersebut ke posisi belakang, di mana peralatan dapat dipelihara atau diperbaiki.
Keberadaan Yevgeny Prigozhin, bos Wagner, saat ini tidak diketahui setelah kesepakatan dengan Kremlin yang memungkinkannya diasingkan ke Belarusia. Namun, pemimpin otoriter Belarusia, Alexander Lukashenko, menyatakan bahwa Prigozhin masih berada di Rusia.
Sebelumnya, Kremlin mengonfirmasi bahwa Presiden Vladimir Putin telah bertemu dengan Prigozhin setelah pemberontakan Wagner yang gagal. Pertemuan tersebut berlangsung pada 29 Juni dan dihadiri oleh 35 orang, termasuk pemimpin tertinggi Wagner dan Prigozhin sendiri.
“Memang, presiden mengadakan pertemuan seperti itu,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Dia juga menyebut bahwa Putin memberikan penilaiannya tentang peristiwa pemberontakan yang terjadi pada 24 Juni dan mendengarkan laporan dari para komandan Wagner. (ad)