PONTIANAK INFORMAIS, POLITIK – Ketua DPD PDIP Provinsi Jawa Timur, Said Abdullah, mengungkapkan kemungkinan adanya pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut, kata Said, mungkin akan terjadi setelah proses sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) selesai.
“Kalau pertemuan Pak Prabowo dan Bu Mega, mari kita bersabar, jangan terburu-buru,” kata Said ditemui wartawan di Kantor PDIP Jatim di Surabaya, Minggu (31/3) malam.
Said menegaskan bahwa hubungan antara PDIP dan Gerindra tidak ada masalah, baik dari sisi ideologis maupun politik. Menurutnya, menggelar pertemuan antara Megawati dan Prabowo adalah hal yang mudah dilakukan.
“Nanti, insyaallah, sebelum pertemuan antara Bu Mega dan Pak Prabowo, akan didahului oleh pertemuan dengan Mbak Puan Maharani. Tetapi, sekali lagi, itu akan terjadi setelah keputusan MK,” tambah Said.
Sebelumnya, telah beredar kabar mengenai rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Bahkan, Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga telah memberikan tanggapannya terkait peluang pertemuan keduanya pada Kamis (28/3).
Di samping itu, dalam konteks persaingan posisi Ketua DPR RI, yang diperdebatkan karena disebut menjadi rebutan antara Golkar dan PDIP, Said Abdullah yakin bahwa Golkar akan patuh terhadap komitmen sesuai peraturan yang berlaku.
Menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, PDIP telah ditetapkan sebagai partai politik dengan raihan suara terbanyak untuk Pemilihan Legislatif DPR RI hasil Pemilu 2024. Sesuai dengan aturan Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), Pasal 427D ayat (1) huruf b menegaskan bahwa “Ketua DPR adalah anggota DPR yang berasal dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak pertama di DPR”.
“Saya yakin Golkar akan komitmen mengawal seluruh undang-undang. Saya haqqul yaqin itu,” tegas Said. (ad)