PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penistaan agama. Laporan tersebut merupakan buntut dari ceramahnya yang menyinggung soal salat dan zakat dalam Islam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, telah mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan terkait dugaan penistaan agama tersebut pada tanggal 16 April 2024.
“Benar. Laporan diterima tanggal 16 April 2024 tentang dugaan penistaan agama,” ujar Kombes Ade Ary seperti dikutip dari CNN, Rabu.
Meski begitu, identitas pelapor belum diungkapkan oleh pihak kepolisian.
Kasus dugaan penistaan agama ini sedang ditangani oleh Subdit Kamneg Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Dikonfirmasi terpisah, Pendeta Gilbert Lumoindong mengaku belum mengetahui adanya laporan tersebut. Namun, ia menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang telah menimbulkan kontroversi dan menjadi viral di media sosial.
“Sekali lagi kami menyatakan maaf kami, kepada umat yang terlukai dan tersakiti, Insya Allah ke depannya lebih baik,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam potongan video ceramahnya yang viral di media sosial, Pendeta Gilbert menyinggun soal zakat dan solat umat Islam.
Gilbert membandingkan umat muslim mengeluarkan zakat 2,5 persen, sementara Kristen 10 persen.
“Saya Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang, lu 2,5 (persen) gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, disucikan oleh darah Yesus,” kata Gilbert.
Gilbert menjelaskan zakat 10 persen itu membuat umatnya tidak perlu repot bergerak dalam ibadah. Sementara umat Islam harus salat karena hanya zakat 2,5 persen.
Selain itu, dalam potongan video tersebut, Gilbert juga sempat memperagakan gerakan mirip salat.
“Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, enggak semua orang bisa,” ucapnya.
Ceramah pendeta Gilbert tersebut menuai kritik dari berbagai kalangan. Gilbert selanjutnya mendatangi Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, untuk mengklarifikasi ceramahnya tersebut. Di hadapan Jusuf Kalla, Gilbert juga meminta maaf kepada umat muslim atas kegaduhan yang terjadi.
Belakangan, Gilbert juga telah mendatangi MUI untuk meminta maaf atas ceramahnya yang kontroversial tersebut.