PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyinggung kasus yang menjerat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari, saat memberikan arahan pada pelantikan perpanjangan kepengurusan partai. Dalam acara yang berlangsung di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Megawati mengaku prihatin dengan situasi yang terjadi dan menyebut kasus tersebut sebagai sesuatu yang “gila”.
“KPU, nah kemarin. Coba, gile enggak? Itu saya ngomong gini kenapa? Karena saya warga bangsa. Sedih saya melihat yang namanya pemerintahan Republik Indonesia,” kata Megawati di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).
Dalam pidatonya, Megawati juga mengkritik kondisi lembaga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahkamah Konstitusi (MK), yang keduanya didirikan pada masa pemerintahannya. Ia merasa prihatin dengan manipulasi hukum yang terjadi saat ini.
KPK itu saya yang buat. Mana mungkin saya enggak tahu isi perutnya, orang saya yang buat gitu loh. MK, saya yang buat, bukan sombong. Tanya deh siapa yang buat. Jadi ya, saya tahu aturannya, harusnya, bagaimana tidak boleh dimanipulasi bla-bla-bla,” ujar dia.
Selain itu, Megawati menyinggung pemeriksaan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, oleh KPK. Ia mengaku sedih melihat hukum yang terkesan dimanipulasi dan kader partainya terus menjadi target.
Mega juga menyentil kadernya yang kini menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. Ia mengaku sering memarahi Laoly karena anak buahnya terus-menerus menjadi sasaran.
“Pak Laoly, saya suka ngamuk ke dia. Jadi menteri ngapain loh. Lah anak buah kita maunya ditarget melulu,” katanya.