PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menargetkan imunisasi polio di Kalbar mencapai 95 persen. Sejauh ini, capaian baru berada pada angka 60 persen.
Dia mengatakan, anak-anak memang harus mendapatkan imunisasi polio dalam rangka melindungi mereka supaya tidak tertular penyakit polio yang menyebabkan kelumpuhan.
“Dan ini penting kita lakukan kepada anak-anak di Kalbar karena sanitasi kita masih kurang begitu baik,” katanya, saat Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Aula Kantor Camat Pontianak Barat, Selasa (23/7/2024).
Pencanangan PIN ini bertepatan dengan Hari Anak Nasional. Diikuti bupati/wali kota se-Kalbar secara virtual dan dilaksanakan juga pemberian imunisasi polio kepada anak usia 0-7 tahun se Kalbar.
Harisson menerangkan, penyakit polio ini ditularkan melalui mulut dan bisa juga dari kotoran manusia. Sehingga penularan penyakit ini berpotensi terjadi di kawasan yang belum memiliki jamban dengan sanitasi yang buruk.
“Kantin di sekolah juga perlu dijaga kebersihannya, karena polio itu tertular dari makanan melalui virus atau kuman yang keluar dari air liur pembawa penyakit ini,” katanya.
Dia pun meminta kepada seluruh stakeholder untuk bahu membahu menggencarkan imunisasi polio agar tercapai 95 persen pelaksanaannya dengan membawa semua anak-anak ke tempat-tempat pelayanan kesehatan.
“Saya memohon kepada kepala daerah, media, akademisi, LSM, masyarakat, seluruh perangkat daerah, TNI/Polri untuk membantu pelaksanaan PIN Polio di Kalbar. Mudah-mudahan nanti kita dapat mencapai target anak-anak kita diimunisasi polio,” harapnya.
Harisson menyampaikan pentingnya kesehatan anak-anak ini guna menyongsong bonus demografi, Indonesia Emas 2045.
Imunisasi polio adalah vaksin yang diberikan untuk melindungi anak-anak dari penyakit polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Imunisasi polio dianjurkan untuk semua anak usia 0-59 bulan.
“Mari kita mencapai target 95 persen imunisasi dan mempersiapkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045,” tandas Harisson.