Berita Nasional, PONTIANAK INFORMASI – Kepala sekolah di pondok pesantren di Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara, ditangkap polisi pada Kamis (10/2) lalu. Pria dengan inisial AAD (53), warga Desa Hajoran, Kecamatan Sei Kanan ini diduga mencabuli tiga santri pria dengan modus mengajak korban ke ladangnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki mengatakan tersangka AAD diduga mencabuli tiga santrinya yang masih berusia 14, 16, dan 17 tahun. Rusdi menerangkan, peristiwa tersebut terjadi pada Januari 2022 lalu.
“Peristiwa bermula pada Januari 2022. Saat itu keluarga korban melapor ke Polres Labusel. Jadi kakak korban buat laporan ke Polres Labuhanbatu,” ujar Rusdi, mengutip CNN Indonesia, Sabtu (12/2).
Seusai mendapat laporan, lanjut Rusdi, pihaknya langsung menyelidiki kasus ini, kemudian menaikan status perkara ke tingkat penyidikan. Polisi menangkap AAD pada Kamis (10/2/2022).
“Kita lidik kita lengkapi saksi-saksi semuanya, baru kita tangkap tadi malam,” lanjut Rusdi..
Menurut Rusdi, kasus pencabulan yang dilakukan kepada para santri di pondok pesantren Labuhanbatu Selatan baru pertama kali. Modusnya dengan mengajak korban pergi ke ladang pelaku.
“Para korban mengaku baru sekali dicabuli. Modusnya pada saat itu dia bawa ke kebun ngarit, bersih-bersih gitu. Setelah bersih-bersih, ‘capek ya istirahat’ baru terjadi pencabulan,” terang Rusdi.
Kini tersangka AAD ditahan di kantor Polres Labuhanbatu. Tersangka dijerat Pasal 82 ayat 2 UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. (yd)