Donald Trump dan Pangeran Charles Makan Malam di London Inggris, 4 Juni 2019 (foto : Reuters/Pool)
PONTIANAK INFORMASI, Internasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan istrinya, Melania Trump, dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan kedua ke Inggris. Pada Kedatangan mereka di Windsor Castle, King Charles III akan menjadi tuan rumah dengan mempersembahkan acara penuh kemegahan, termasuk iringan pasukan kehormatan dan jamuan makan kenegaraan, pada hari Rabu, 17 September 2025.
Dalam kunjungan kali ini, momen pertemuan antara Trump dan Raja Charles bukan hal baru. Sebelumnya pada 1988, Charles yang saat itu masih Pangeran Wales, pernah menikmati teh di kediaman Trump di Mar-a-Lago, Florida. Kunjungan tersebut secara simbolis memberikan pengakuan kerajaan kepada Trump sebagai pengusaha properti terkenal, meski Charles memilih menginap di peternakan kuda terdekat.
Trump sendiri menyatakan kekagumannya terhadap tradisi kerajaan Inggris dan mengakui betapa megah dan mengesankan Windsor. “Saya harus bilang, bagi kalian orang yang menyukai kemegahan dan upacara, ini luar biasa,” ujar Trump saat kunjungan ke Skotlandia pada Juli lalu. Ia juga menambahkan, “Windsor ini konon sangat menakjubkan.”
Saat bertemu Raja Charles dan Ratu Camilla, Trump akan disambut dengan penghormatan kerajaan yang meriah, termasuk perjalanan kereta kuda melewati areal Windsor dengan pengawalan pasukan berkuda dan ansambel musikal militer. Selain itu, ia dan Melania akan mengunjungi Ruang Hijau di istana untuk melihat koleksi kerajaan dan juga akan meletakkan karangan bunga di makam Ratu Elizabeth II.
Meski aspek politik tidak akan dibicarakan secara langsung dalam pertemuan dengan keluarga kerajaan, kunjungan kenegaraan ini diharapkan mempererat hubungan diplomatik Inggris-Amerika Serikat di masa yang penuh tantangan. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga akan mengadakan pertemuan bisnis dengan Trump di kediaman resminya Chequers.
Editor majalah Majesty, Ingrid Seward, menilai kunjungan ini sebagai “soft power” bagi kerajaan Inggris untuk memperkuat hubungan bilateral. Seward menjelaskan, “Kunjungan ini sangat signifikan dan semua orang menantikannya. Raja Charles tidak bisa atau tidak akan berkecimpung dalam politik, tapi kunjungan ini memperkuat hubungan kedua negara yang penting.”
Kekaguman Trump terhadap keluarga kerajaan ini menjadi peluang diplomatik unik bagi Inggris, di tengah perbedaan pandangan yang signifikan antara Raja Charles dengan Trump terkait isu lingkungan, demokrasi, dan hubungan internasional. Namun demikian, acara yang dipersiapkan dengan sebaik mungkin ini bertujuan untuk menjembatani hubungan dan menegaskan nilai kerja sama antara kedua negara tuan rumah dan tamu kenegaraan.
