PONTIANAK INFORMASI, INTERNASIONAL – Sebuah video viral yang menunjukkan dua wanita diarak bugil di jalanan Manipur, India, telah menjadi sorotan internasional. Terlebih setelah insiden mengerikan lainnya yang terjadi di balik rekaman tersebut kini terungkap ke publik.
Berdasarkan laporan aduan Kepolisian Manipur yang dilansir oleh Hindustan Times pada Jumat (21/7/2023), insiden tragis ini terjadi di desa B Phainom, distrik Kangpokpi pada 4 Mei lalu, sehari setelah bentrokan mematikan antara etnis mayoritas Meitei, yang sebagian besar beragama Hindu, dengan etnis minoritas Kuki, yang sebagian besar beragama Kristen.
Bentrokan antaretnis tersebut berakar dari tuntutan etnis Meitei yang memprotes untuk mendapatkan kuota dalam pekerjaan publik dan penerimaan perguruan tinggi sebagai tindakan afirmatif. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan etnis Kuki bahwa mereka akan kehilangan tanah yang saat ini disediakan bagi mereka dan etnis minoritas lainnya.
Menurut laporan aduan kepolisian, sekelompok massa berjumlah sekitar 800-1.000 penjahat bersenjata menyerang desa B Phainom pada bulan Mei tersebut, merusak dan merampok rumah-rumah sebelum membakarnya.
Sebuah keluarga yang terdiri dari lima orang berhasil melarikan diri dan bersembunyi di hutan. Polisi berhasil menyelamatkan keluarga tersebut, namun kelima orang itu tiba-tiba dihadang oleh massa dan dipaksa menjauhi polisi.
Dalam peristiwa mengerikan selanjutnya, massa tersebut membunuh seorang pria berusia 56 tahun, yang merupakan salah satu anggota keluarga tersebut. Tiga wanita yang ada dalam keluarga itu menjadi bulan-bulanan massa. Bahkan dua wanita di antaranya dipaksa untuk menanggalkan pakaian mereka dan diarak bugil di jalanan.
Lebih lanjut, laporan aduan kepolisian menyatakan bahwa salah satu wanita yang berusia 21 tahun diduga diperkosa secara bergantian oleh sejumlah massa.
Ketika adik laki-laki dari kedua wanita tersebut berusaha menyelamatkan kakak-kakak perempuannya, dia justru tewas dibunuh oleh massa. Adik laki-laki tersebut baru berusia 19 tahun.
Meski situasinya sangat mengerikan, tiga wanita yang menjadi korban penyerangan akhirnya berhasil melarikan diri dengan bantuan penduduk setempat.
Menurut laporan aduan, dua wanita yang terlihat dalam video viral itu merupakan anggota etnis minoritas Kuki, sementara massa yang memaksa mereka untuk melucuti pakaian mereka sebagian besar berasal dari etnis mayoritas Meitei. Informasi serupa juga terdapat dalam laporan aduan resmi dari Kepolisian Manipur.
Walaupun kasus ini dilaporkan ke polisi sejak Mei, penangkapan terhadap tersangka baru dapat dilakukan pekan ini. Pada Kamis (20/7) waktu setempat.
Kepolisian Manipur mengumumkan telah menangkap empat tersangka yang terkait dengan kasus ini. Mereka dijerat dengan serangkaian dakwaan, termasuk penculikan, pemerkosaan bergiliran, dan pembunuhan. (ad)