Donald Trump (Foto : Doc. White House)
PONTIANAK INFORMASI, Internasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa serangan militer AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran merupakan tindakan yang setara dengan penggunaan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada akhir Perang Dunia II. Pernyataan ini disampaikan Trump dalam pertemuan KTT NATO di Belanda pada akhir Juni 2025. Ia menegaskan bahwa serangan tersebut berhasil menghentikan konflik antara Iran dan Israel yang sedang berlangsung, dan jika serangan itu tidak dilakukan, peperangan akan terus berlanjut hingga saat ini.
Trump menyebutkan bahwa operasi militer yang dijuluki “Midnight Hammer” berhasil menyerang tiga lokasi utama fasilitas nuklir Iran, yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan. Ia mengklaim bahwa serangan ini menghambat ambisi Iran untuk mengembangkan senjata nuklir dan membuat program nuklir negara tersebut mundur selama beberapa dekade. Menurut Trump, Iran kini telah melewati masa sulit dan diperkirakan tidak akan melanjutkan pengayaan uranium untuk senjata nuklir.
Meskipun demikian, klaim keberhasilan serangan ini mendapat keraguan dari beberapa media dan intelijen, yang melaporkan bahwa kerusakan yang ditimbulkan tidak signifikan. Trump menolak laporan tersebut dan menuduh media seperti CNN dan New York Times menyebarkan berita palsu untuk merendahkan keberhasilan militer AS. Ia juga mengancam akan melakukan serangan kembali jika Iran mencoba membangun kembali fasilitas nuklirnya.
Selain itu, Trump mengumumkan bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel sudah mulai berlaku, meskipun serangan masih terjadi dalam beberapa waktu setelahnya. Ia menegaskan pentingnya perdamaian dan menyebut bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri konflik.
Trump juga menyatakan bahwa AS dan Iran akan mengadakan pembicaraan dalam waktu dekat, meskipun ia meragukan perlunya kesepakatan yang dapat melepaskan ambisi nuklir Iran sepenuhnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ketegangan antara kedua negara masih berpotensi berlanjut, dengan kemungkinan serangan lanjutan jika Iran kembali mengaktifkan program nuklirnya.
Secara keseluruhan, perbandingan Trump antara serangan AS ke Iran dengan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki menegaskan sikap keras AS terhadap program nuklir Iran dan upaya untuk mengakhiri konflik di Timur Tengah melalui tekanan militer yang kuat.
