PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Peningkatan kasus DBD terjadi signifikan di Kalbar. Akibat hal ini, menyebabkan rumah sakit alami over kapasitas.
Mengatasi persoalan tersebut, Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin mendesak pemerintah serius menangani kasus DBD.
“Saya berharap pemangku kebijakan baik provinsi, kabupaten dan kota tanggap terhadap persoalan DBD,” katanya, kemarin.
Merujuk data Dinkes Kalbar sepekan lalu, pada Minggu ke-43 tercatat sudah 4.352 kasus DBD. Kematian akibat DBD berjumlah 48 kasus.
“Banyak korban yang harus menjalani perawatan saat ini. Rumah sakit over kapasitas. Bahkan Soedarso ruang perawatan sakit jantung sudah digunakan untuk DBD,” katanya.
Akibatnya, banyak masyarakat yang merasa tak terlayani dengan baik. Mereka akhirnya berpikir karena mereka merupakan pasien BPJS Kesehatan. Padahal, tak ada kaitannya pasien BPJS dan pasien umum.
Ia pun mendorong Pemprov Kalbar menggelar rapat bersama pemerintah kabupaten dan kota. Bila kasus DBD kian mengkhawatirkan, pemerintah bisa melakukan peningkatkan status Kejadian Luar Biasa atau KLB.
“Serta melakukan konsultasi ke pemerintah pusat agar DBD bisa ditangani maksimal,” tandasnya. (ap)