PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin mengajak masyarakat menjadikan peristiwa Mandor sebagai momentum untuk terus meningkatkan persatuan dan kesatuan.
Peristiwa Mandor sendiri diabadikan sebagai Hari Berkabung Daerah yang jatuh pada tanggal 28 Juni. Peristiwa berdarah ini merupakan pembantaian masyarakat Kalbar oleh kekejaman tentara Jepang, 79 tahun silam.
“Para tokoh yang tewas telah membuktikan kecintaan terhadap tanah air dan daerah. Maka itu, perjuangan mereka ke depan harus terus dilanjutkan. Sebab, penjajahan diyakini tidak akan berhenti hanya di tahun itu saja,” katanya, kemarin.
Penjajahan yang dimaksud terang Heri, misalnya eksploitasi sumber daya alam, ilegal fishing, dan kejahatan di bidang ekonomi yang semua ini adalah bentuk penjajahan.
“Menghormati para pahlawan tersebut, semestinya generasi muda merealisasikan apa yang diinginkan melalui pemikiran-pemikiran mereka baik untuk Kalbar,” katanya.
Menurut Heri, banyak yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya. Diantaranya membangun Kalbar maupun Pontianak dengan lebih maju dari sisi pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan bidang lainnya.
Di sisi lain, dia juga mendorong pemerintah tidak sekadar merenung dan mendoakan. Namun juga memberikan perhatian kepada anak keturunan korban mandor yang berkorban jiwa.
“Dan keluarga agar juga mendapat kehidupan yang layak. Barangkali masih ada hidupnya keteteran diharapkan ada perhatian secara ekonomi kepada mereka,” tandasnya. (ap)