PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Masalah keamanan siber seringkali tidak mendapatkan perhatian yang cukup bahkan kadang berada di urutan paling akhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting. Jika masalah keamanan sistem tidak mengganggu kinerja sistem, maka seringkali hal ini diabaikan. Dengan adanya internet, telah terjadi revolusi di berbagai sektor.
Pengguna internet terus meningkat dari waktu ke waktu, dan saat ini internet telah menjadi kebutuhan pokok seperti peran telekomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu risiko terbesar adalah terjadinya insiden keamanan siber yang tidak diinginkan, baik yang disengaja maupun tidak.
Di era di mana teknologi informasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, keamanan siber menjadi salah satu prioritas utama bagi pemerintah dan masyarakat. Ancaman serangan siber semakin kompleks dan beragam, menyebabkan kerugian finansial, pencurian data pribadi, gangguan layanan publik, dan bahkan mengancam kestabilan nasional.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), telah membentuk Kalbarprov-CSIRT sebagai Tim Respons Insiden Keamanan Siber. Tim ini bertugas untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons insiden keamanan siber dengan cepat dan efektif.
“Launching CSIRT (Computer Security Incident Response Team) Provinsi Kalimantan Barat, sebagai upaya untuk membangun tim dalam rangka menjaga keamanan Siber di Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang didukung penuh oleh Badan Siber Negara. Mudah-mudahan dengan kegiatan Launching ini menjadi awal langkah Pemprov untuk menjaga dan memperkuat keamanan Siber dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terutama dalam menjaga keamanan data yang kita miliki di Pemprov Kalbar dalam berbagai hal,” ungkap Asisten Administrasi dan Umum Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Alfian Salam, M.M., ketika mewakili Gubernur Kalbar menghadiri Launching CSIRT (Computer Security Incident Response Team) Provinsi Kalimantan Barat di Aula Garuda Gedung Pelayanan Terpadu di Kawasan Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Rabu (26/7/2023) kemarin.
Alfian berharap tim yang sudah dibentuk ini dapat melaksanakan tugas pengamanan Siber secara efektif untuk menghadapi potensi-potensi gangguan di dunia Siber. Ia juga mendorong agar tim yang sudah dibentuk ini berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk membentuk CSRIT di daerah-daerah.
“Pemerintah daerah, instansi vertikal, pihak swasta, dan masyarakat harus bersatu dalam mendukung upaya pencegahan, deteksi, dan respons terhadap insiden keamanan siber.
Dengan dibentuknya Kalbarprov-CSIRT, diharapkan tim tersebut memiliki entitas yang bertanggung jawab dalam menangani insiden keamanan siber di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tim ini akan berperan sebagai garda terdepan dalam memastikan perlindungan sistem, jaringan, dan data dari ancaman yang berpotensi merusak.