PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar terus menggencarkan penguatan promosi kesehatan di Kalbar. Instansi ini tidak sekadar memberikan informasi dan komunikasi kepada masyarakat, tapi juga melakukan advokasi dan pencerahan masyarakat.
Penguatan promosi kesehatan ini dikemas dalam kegiatan Pertemuan Evaluasi Promosi Kesehatan yang diusung Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, 28 Februari – 1 Maret 2023 di Hotel Golden Tulip. Hadir dalam kegiatan itu, unsur rumah sakit daerah, rumah sakit swasta, dinas kesehatan kota dan kabupaten serta Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, drg.Hary Agung Tjahyadi, M.Kes menjelaskan, penguatan ini bertujuan meningkatkan dukungan kerjasama stakeholder di pemerintah daerah. Termasuk memperkuat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), diantaranya dengan mengevaluasi regulasi daerah.Salah satunya melalui peraturan daerah dan peraturan bupati atau perwakilan karena ini sebagai dasar penganggaran APBD.
“Ada tujuh kampanye pokok yang merupakan bagian dari transformasi kesehatan untuk mencapai penguatan promosi kesehatan. Antara lain imunisasi, gizi seimbang, olahraga, anti rokok, sanitasi dan kebersihan lingkungan. Selain itu ada skrining penyakit dan kepatuhan pengobatan. Tujuh kampanye pokok tersebut hendaknya diterjemahkan menjadi strategi di daerah masing-masing melalui upaya promotif dan preventif yang inovatif dan kreatif,” jelas drg. Hary.
Lanjut Hary, pihaknya juga memperkuat promosi kesehatan melalui Posyandu yang harus terus dibina. Saat ini dari 5.508 jumlah Posyandu di Kalbar, 61,09 persen tercatat sebagai Posyandu aktif. Untuk itu sebaiknya dirancang kecakapan kader Posyandu seperti kecakapan di bidang pramuka. Aktivis pramuka ini mendapatkan pin kehormatan sesuai kecakapan yang mereka miliki dan ini untuk meningkatkan motivasi para kader.
Hary juga meminta kepada tim promosi kesehatan rumah sakit untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Menurutnya saat ini banyak warga Kalbar berlomba berobat ke negeri tetangga. Padahal kualitas rumah sakit kita sebenarnya tidak kalah bagus.
“Bahkan saat ini kita punya fasilitas layanan operasi jantung terbuka, yang sudah mulai hadir sejak Desember lalu di RSUD dr Soedarso. Sementara di Kuching, mereka malah belum punya. Rencananya nanti operasi jantung terbuka bisa kita lakukan setiap bulan,” tegasnya lagi.