
Aksi PKL di area Taman Sepeda Untan. (Dok. Istimewa)
PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Kawasan Taman Sepeda yang berada di sekitar Universitas Tanjungpura (UNTAN) dinilai telah kehilangan fungsinya sebagai ruang pendidikan dan menjadi area komersial yang tidak tertata. Mahasiswa Untan pun ikut memberikan pandangan terkait relokasi pedagang kaki lima (PKL) di area tersebut dan mendukung pengembalian fungsi kawasan sesuai peruntukannya.
Seorang mahasiswa Untan yang enggan disebutkan namanya menilai relokasi sangat penting untuk menjaga ketertiban di kawasan pendidikan.
“Saya paham alasan para pedagang, tapi kita juga harus melihat fungsi utama kawasan ini. Untan adalah tempat belajar, bukan area komersial. Relokasi penting supaya kampus dan lingkungan sekitarnya lebih tertata, apalagi Taman Sepeda itu bukan milik pedagang,” tegasnya.
Senada dengan itu, seorang mahasiswa lainnya menyatakan bahwa keberadaan PKL di sekitar Untan kerap menimbulkan berbagai masalah, seperti kemacetan dan penumpukan sampah.
Mahasiswa lain turut menyoroti dampak sosial yang diakibatkan oleh keberadaan PKL di area tersebut.
“Saya mendukung relokasi, tapi harus dipastikan juga mereka tidak kehilangan mata pencaharian. Misalnya, pemerintah menyediakan kawasan usaha khusus yang lebih bersih dan strategis,” ujarnya.
Selain pandangan mahasiswa, warganet juga ramai berkomentar terkait viralnya video relokasi PKL di media sosial. Salah satu komentar menarik datang dari seorang warganet yang menyarankan agar pemerintah menyediakan ruang usaha di kawasan wisata.
“Saran sih, sediakan wisata di Pontianak seperti di Jawa agar mereka bisa berjualan di tempat yang memang seharusnya. Kalau seperti di Untan, memang kurang bagus karena itu bukan tempat wisata. Malah jadi kumuh, apalagi malam minggu, sampahnya berserakan. Semoga bapak bisa mengatasi ini dengan memberikan tempat bagi pedagang kecil,” tulisnya.
Relokasi PKL di kawasan Taman Sepeda menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah untuk menyeimbangkan kebutuhan berbagai pihak. Diharapkan, langkah yang diambil dapat mengembalikan fungsi kawasan sebagai ruang pendidikan tanpa mengesampingkan kebutuhan ekonomi para pedagang kecil.
Solusi yang adil dan bijaksana sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung kegiatan akademik serta sosial di Pontianak.