PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Ritaudin resmi menakhodai Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (Pengprov TI) Kalimantan Barat, melanjutkan masa bhakti kepengurusan 2021-2025.
Penetapan Ritaudin sebagai ketua melalui Musyawarah Luar Biasa yang berlangsung di Hotel Merpati, Kota Pontianak, Sabtu (29/7/2023).
Ritaudin menjelaskan, mekanisme pemilihan ketua melalui penjaringan. Hingga tanggal 27 Juli, yang memenuhi syarat hanya dirinya.
Salah satu syarat kandidat calon yang akan maju adalah, mengantongi minimal dukungan lima surat dukungan dari pengurusan pengcab.
“Saya sendiri mendapat dukungan tujuh, dari Pengcab. Ada juga dukungan dari Pengprov dan PBTI dari pusat,” katanya.
Meski sempat berdinamika dan cukup alot, musyawarah yang juga diwarnai protes terkait masa penjaringan yang singkat itu, akhirnya memutuskan Ritaudin sebagai ketua.
“Karena ini musyawarah luar biasa, dan diperboleh oleh pusat. Karena yang memenuhi syarat cuma satu, maka pemilihan tidak voting, namun aklamasi menunjuk saya sebagai ketua,” jelasnya.
Ritaudin mengatakan, tidak ada perombakan dalam kepengurusan Pengprov TI Kalbar ini. Pasalnya, posisinya sekarang melanjutkan kepemimpinan ketua sebelumnya yang mengundurkan diri.
“Beberapa agenda ke depan segera akan kita lakukan. Pembenahan-pembenahan persiapan ajang olahraga seperti Pra PON juga, target kerja akan kita kejar ke depan,” ujarnya.
Ritaudin juga telah merancang program ke depan sesuai dengan visi-misi yang dituangkan saat pemilihan ketu Pengprov TI Kalbar. Yakni meningkatkan penjaringan atlet dan mempopulerkan olahraga beladiri taekwondo.
“Genjot prestasi dan mempopulerkan, mengadakan semacam pelatihan-pelatihan. Baik untuk pelatih, wasit dan para bibit atlet. Kita juga akan membuat event di daerah yang punya potensi besar untuk perkembangan taekwondo,” paparnya.
Menurut Ritaudin, target ini perlu dilakukan mengingat secara data atlet taekwondo di Kalbar jumlahnya cukup besar, mencapai ribuan orang.
“Ada 1.700 atlet. Tapi dari semua itu harus kita benahi. Program membenahi administrasi ke depan. Sehingga cabor taekwondo diperhitungkan dari tingkat lokal sampai peluang go international,” jelasnya.
Di sisi lain, Ritaudin yang juga duduk di kursi DPRD Kalbar, bakal mendorong olahraga taekwondo ini untuk mendapatkan porsi anggaran pembinaan yang mumpuni.
“Makanya kita perlu data jelas. Karena memang untuk meningkatkan prestasi itu tak terlepas dari penganggaran. Karena tak bisa berjalan kalau tidak ditopang dengan pembiayaan,” katanya.
Menurutnya dengan pendataan yang jelas itu, memudahkan pihak Pemerintah Provinsi Kalbar melalui KONI untuk mempertimbangkan alokasi anggaran pembinaan.
“Kita minta tolong ke pemerintah. Tapi Gubernur Sutarmidji tak mau menggelontorkan anggaran kalau datanya tidak jelas. Maka itu skala prioritas pendataan. Endingnya nanti, anggaran siap, atlet siap, sarana prasarana siap, maka tak ada alasan untuk tidak berprestasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua 1 Bidang Organisasi, Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Izhari Mawardi mengatakan, atlet takwondo dari Kalimantan terutama Kalimantan Timur sudah menunjukkan prestasi yang luar biasa.
Maka itu, hal ini juga dapat diimplementasikan di Kalimantan Barat. Mengingat Kalbar memiliki daya penyokong untuk perkembangan Cabor taekwondo ini.
“Bisa diimplementasikan di Kalbar. Jadi kita lihat di sini ekonomi kuat, di sini penerbangan langsung ke Jakarta. Bisnis juga bergerak, jadi ini sebenarnya modal pendukung untuk bisa membesarkan taekwondo,” ujarnya.
Dia mengatakan, taekwondo sebagai olahraga tentu membutuhkan ekosistem pendukung yang baik. Dalam hal ini misalnya dukungan sponsor, orang tua, pemerintah sehingga sebagai olahraga bisa berkembang.
“Ini yang kami harapkan di Kalbar. Alhamdulillah sudah terpilih ketua umum baru di Kalbar, bapak Ritaudin. Beliau tadi memaparkan visi misi yang membuat kami senang,” ujarnya.
Menurut Izhari, visi misi Ketua Pengprov TI Kalbar, Ritaudin menunjukkan adanya transparansi terkait dalam hal pendataan, kemudian pemerataan pengembangan cabor ini di setiap kabupaten/kota.
“Beliau ingin jangan hanya fokus di Pontianak. Kemudian juga ingin administrasi pengelolaan taekwondo sebagai olahraga itu lebih baik,” ujarnya.
Hal itulah kata Izhari, yang dilihat oleh PBTI sebagai sesuatu yang positif dari Ritaudin dalam rancangan dan rencana ke depan menggerakkan roda organisasi Pengprov TI Kalbar.
“Dan kami berharap dengan terpilihnya beliau, mudah-mudahan dengan masa sisa kepengurusan ini beliau bisa menjalankan visi misinya,” katanya.
Di sisi lain Izhari menambahkan, olahraga taekwondo saat ini mudah untuk berkembang dan dipopulerkan, seiring afiliasi budaya Korea yang masuk ke Indonesia.
“Taekwondo kan berasal dari Korea. Di sini banyak kita kenal budaya Korea lewat musik seperti BTS kemudian Korean drama Ini menjadi sarana mempromosikan. Kalau kita lihat sering ditampilkan taekwondo di situ,” ujarnya.
Tak hanya itu, taekwondo juga menjadi cabor yang ikut membawa harum nama Indonesia di tingkat internasional. Dengan demikian hal tersebut dapat menjadi pemantik agar olahraga ini tak hanya populer, namun juga berprestasi.
“Di Asian Games kita membawa pulang satu emas, empat perak dan empat perunggu. Ini juga menjadi modal bahwa sebenarnya pengembangan taekwondo di Indonesia ini telah berjalan dengan baik, tentu kami harap ini bisa diimplenentasikan di Kalbar,” pungkasnya.