PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Meski sempat vakum selama lima tahun, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kalbar kembali dibentuk. Edi Rusdi Kamtono diamanatkan untuk menahkodai Pordasi Kalbar sebagai Ketua Pengprov masa bakti 2023-2027.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pordasi Triwati Marciano melantik langsung Pengprov Pordasi Kalbar di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (21/6/2023) malam.
Ditunjuk selaku Ketua Pengprov Pordasi Kalbar, Edi mengaku tidak pernah terbayangkan bahwa dirinya akan ditunjuk menjadi ketua. Apalagi olahraga berkuda menjadi hal baru bagi dirinya.
“Ini menjadi tantangan kami meski olahraga ini terbilang baru di Provinsi Kalbar maupun Kota Pontianak, tetapi saya yakin tantangan ini akan bisa ditaklukkan apabila seluruh pengurus terutama Pengurus Pusat Pordasi ikut membimbing Pengprov Pordasi Kalbar,” ujarnya usai prosesi pelantikan Pengprov Pordasi Kalbar periode 2023-2027.
Menurutnya, pada prinsipnya dirinya memang menyenangi olahraga apapun itu. Sementara olahraga berkuda ini benar-benar hal yang baru baginya sehingga begitu ditetapkan sebagai Ketua Pengprov Pordasi Kalbar oleh Pengurus Pusat Pordasi, ia mulai mencari tahu dan belajar mengenai olahraga berkuda.
“Di setiap kesempatan saya menyempatkan diri membuka google untuk mempelajari olahraga berkuda ini,” ungkap Edi yang juga menjabat Wali Kota Pontianak ini.
Bahkan, dia bilang saat bertugas di Palembang, ia menyempatkan mengunjungi lapangan Pordasi di Jakabaring. Ia pun sempat menunggangi seekor kuda dan belajar menjinakkannya.
“Itu yang paling sulit sehingga perlu banyak lagi mempelajari kuda sebab kita tidak akan bisa lebih jauh mengendalikannya jika tidak mengenal karakter kuda yang ditunggangi,” imbuhnya.
Sepengetahuan dirinya, ada empat cabang olahraga berkuda yang diperlombakan. Salah satunya horseback archery atau perpaduan olahraga berkuda dan memanah. Dia melihat Kalbar memiliki potensi untuk mengukir prestasi pada cabang tersebut. Hal itu dilihat dari tingginya peminat olahraga panahan di Pontianak khususnya.
“Sehingga tinggal mengasah kemampuan dalam teknik berkuda sambil memanah,” tutur Edi.
Diakuinya cabang olahraga ini akan sulit berkembang jika tidak bersama-sama memberikan kontribusi dan partisipasi dalam hal kemajuan olahraga ini.
“Kalau masalah sarana prasarana, mudah-mudahan dari provinsi bisa ikut bersama-sama berkolaborasi mengembangkan cabang olahraga berkuda ini,” harapnya.
Menariknya, lanjutnya lagi, olahraga di era modern tidak hanya sekadar prestasi, tetapi bagaimana menjadikannya sebuah industri yang bisa meningkatkan perekonomian.
“Saya tertarik ketika mengetahui event lomba berkuda di Aceh yang mampu mendatangkan puluhan ribu kuda dan itu melibatkan UMKM. Kegiatan ini bisa menjadi sebuah rekreasi olahraga yang bisa menyedot banyak orang berkunjung ke daerah itu,” sebutnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pordasi Triwati Marciano mengatakan, dirinya sempat bertemu Gubernur Kalbar Sutarmidji. Hasil pertemuan tersebut, Pemerintah Provinsi Kalbar akan mendukung sarana dan prasarana olahraga berkuda di Kalbar.
“Berita baik tadi kami juga bertemu dengan Gubernur Kalbar dan beliau akan mendukung sarana dan prasarana olahraga berkuda di provinsi ini,” ucapnya.
Ia menilai Provinsi Kalbar memiliki potensi untuk mengembangkan olahraga berkuda. Meski awalnya ada pemikiran bahwa kuda tidak bisa hidup di Kalbar, tetapi kenyataannya itu tidak terbukti.
“Mungkin dalam waktu dekat kita coba mengembangkan peternakan kuda sebagaimana dari pembicaraan dengan Gubernur, khususnya kuda-kuda tradisional yang akan dikembangkan di sini,” terang Triwati.
Meski Pordasi Kalbar sempat vakum selama lebih kurang lima tahun, tetapi dengan mulai kembali dibentuknya kepengurusan ini dia berharap Kalbar bisa mengirimkan atletnya untuk mengikuti PON 2024 mendatang, khususnya cabang horseback archery.
“Dalam olahraga berkuda ada empat yang dipertandingkan yakni pacu kuda, equestrian, horseback archery dan polo,” jelasnya.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar Windy Prihastari berharap kepada Pengprov Pordasi Kalbar yang telah dilantik dan dikukuhkan, tidak hanya memikirkan pengelolaan manajemen organisasi, namun bagaimana melakukan inovasi yang mampu menggugah dan membangun kemitraan yang luas.
“Jika kondisi ini terbangun, tentu Pengprov Pordasi Kalbar serta Pengurus kabupaten/kota akan memiliki daya saing sehingga diperhitungkan oleh kompetitor dari daerah lainnya,” paparnya.
Dirinya juga berharap kehadiran Pordasi dapat mendukung upaya Pemerintah Provinsi Kalbar dalam pengembangan wisata olahraga atau sport tourism. Sport tourism seperti dua sisi mata uang yang saling keterkaitan, yang mana setiap event olahraga selalu menciptakan peluang pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Industri olahraga dengan industri pariwisata akan senantiasa berjalan bersama karena melibatkan masyarakat secara langsung,” pungkasnya. (RS)