Lokal, News  

Soal Keributan di Kampung Beting, Sekretaris IKBM Kalbar: Bukan Terkait Etnis Tapi Murni Perselisihan Antar Pertemanan

Keributan di Kampung Beting
Foto Ilustrasi: Liputan6

Berita Pontianak, PONTIANAK INFORMASI – Sekretaris IKBM Kalbar, M Fauzie mengungkapkan, keributan yang terjadi di Kampung Beting murni karena perselisihan antar dua kelompok pertemanan. Peristiwa ini terjadi di Jalan Tanjung Pulau, Kampung Beting, Pontianak Timur pada Minggu (6/2/2022) malam.

Persilihan, kata Fauzie, bukan terkait etnis melainkan murni karena perselisihan antar pertemanan.

“Tidak ada kaitan sama sekali dengan kelompok atau etnis, ini murni perselisihan antar pertemanan. Jadi tidak ada hubungan etnis sebagaimana isu yang berkembang,” terang Fauzie, mengutip SuaraKalbar.co.id, Senin (7/2/2022) pagi.

Merujuk informasi yang dihimpun oleh Suarakalbar.co.id, pertikaian tersebut menyebabkan tiga orang dari dua kelompok mengalami luka-luka dan kini sedang menjalani perawatan.

Lebih lanjut, Fauzie menegaskan perselisihan ini murni kriminal. Kini, pihaknya sedang membangun komunikasi dengan para pihak dan keluarga agar bekerjasama.

IKBM Kalbar juga turut mengapresiasi jajaran Polresta Pontianak dan Polda Kalbar yang bergerak cepat sehingga perselisihannya tak meluas.

“Kami sudah berkomunikasi untuk meminimalisasi isu yang berkembang. Kami juga turut memberikan apresiasi kepada jajaran Polresta hingga Polda Kalbar sehingga perselisihan tidak meluas,” tambah Fauzie.

Fauzie menerangkan, seusai perselisihan dirinya mendatangi langsung persimpangan Tanjung Raya 1 untuk memastikan situasi dan kondisi sekitar. Dia menyebut, situasinya aman karena massa sudah membubarkan diri.

“Tadi malam kami memang tidak ke TKP, tapi pergi ke (Pontianak) Utara melihat situasi dan kondisi. Alhamdulillah akses aman. Tadi malam sempat ada kerumunan, tapi kemudian membubarkan diri. Adanya kumpul-kumpul karena warga hanya ingin tahu dan datang,” tuturnya.

Terkait video yang sudah tersebar, Fauzie pun mengimbau masyarakat luas agar videonya tidak sebarluaskan lagi, sebab dapat mengandung unsur kekerasan dan tidak ada manfaatnya.

“Video yang beredar di masyarakat mohon jangan disebarkan lagi, sebab sudah menjadi domain pihak kepolisian. Dan hasil koordinasi bersama pihak kepolisian, mereka siap memberikan rasa aman dan stand by hingga dini hari,” tutupnya. (yd)