Berita Kalbar, PONTIANAK INFORMASI – Wakil Ketua DPRD Kalbar Suriansyah meminta agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyiapkan solusi jangka panjang untuk menekan laju kenaikan harga minyak goreng yang meroket di pasaran.
“Saya minta Pemprov Kalbar siapkan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan meroketnya harga minyak ini,” tuturnya.
Dia menilai, kenaikan harga tersebut memang menguntungkan petani, namun tidak untuk konsumennya.
“Sebenarnya serba salah, kenaikan harga minyak goreng ini menguntungkan petani sawit. Sementara untuk masyarakat yang menjadi konsumen minyak goreng olahan sawit tentu ini sangat memberatkan,” ucapnya.
Menurut Suriansyah, salah satu upaya yang dilakukan untuk solusi jangka pendek saat ini adalah dengan menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng.
Sebelumnya, dalam rangka menekan kenaikan harga, diadakan penjualan minyak goreng dalam kemasan oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) bersama Wilmar yang disebar ke beberapa supermarket di Pontianak.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Barat, Syarif Kamaruzaman mengungkapkan, ini adalah agenda kebijakan dari pemerintah pusat terkait dengan penyaluran 11 juta liter minyak goreng dalam rangka Natal dan Tahun Baru.
“Kita sudah berkoordinasi dengan penyedia dan suplier termasuk APRINDO untuk segera menyalurkan minyak goreng kemasan yang harganya Rp 14.000, dan ini sudah dilakukan selama seminggu untuk Kalbar sudah 1500 karton,” terangnya, mengutip Sonoraid (23/12).