PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Wali murid merasa kecewa dengan fasilitas yang dijanjikan sekolah SMA Taruna Bumi Khatulistiwa (TBK) yang berlokasi di Jalan A Yani II Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat. Salah satunnya yang paling disorot wali murid adalah fasilitas air bersih yang dijanjikan saat siswa akan mendaftar sebagai siswa di sekolah tersebut.
Salah seorang wali murid yang tak mau disebutkan namanya kepada sejumlah wartawan di Pontianak mengungkapkan, dari laporan anaknya disebut air MCK (mandi, cuci, kakus) tidak jernih alias keruh bahkan kadang mengalir kadang tidak, warnanya sudah hampir coklat.
“Akibat air tersebut coklat, anak-anak kami badannya gatal gatal,” ungkapnya Jumat 9 Desember 2022.
Dalam perbincangan dengan media, wali murid tersebut mengatakan dengan fasilitas yang tak memadai tersebut tak berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan orang tua murid untuk masuk ke sekolah SMA TBK itu. Dia mengungkapkan, untuk pendaftaran awal saja Rp.20 juta lebih Begitupula untuk SPP anak perbulannya mencapai Rp 3 juta lebih Belum lagi uang semesteran 1 tahun berpariasi.
“Fasilitas yang diberikan asrama, MCK yang bersih, makan, lapangan olahraga dan ruang kelas yang bagus, tapi kenyataannya tak sesuai dengan yang dijanjikan seperti air MCK yang keruh ,” ujarnya.
“Dulu anak anak siswa SMA TBK pernah demo soal air MCK yang kotor, saat setelah demo air mulai bersih di bak air MCK. Tapi itu hanya sebentar saja, setelah beberapa bulan mulai kotor lagi,” tambahnya.
Dikatakannya lagi, Persoalan air yang keruh ini pernah mau kami tanyakan langsung kepada kepala sekokah SMA TBK-nya langsung. Namun selalu dihalangi wali kelas dengan alasan bermacam macam.
“Wali kelas pun saat kami minta pertanggung jawaban mengaku tak bisa ambil keputusan, katanya yang berhak kepsek. Jadi untuk apa kami ketemu dengan wali kelasnya. Sampai sekarang kami tak tahu yang mana kepseknya. Janji wali kelas mau ditemukan, tapi sampai sekarang tidak juga ketemu. Padahal kami sebagai wali murid banyak uneg uneg yang mau disampaikan,” katanya.
“Yang membuat kami kecewa dan tak puas sebagai wali murid karena disekolah diajarkan pendidikan, bagaimana menjaga kesehatan dan kebersihan. Namun air yang disajikan kotor seperti itu,” ungkapnya lagi.
Hal itu ia sampaikan, anak-anaknya takut lapor kepada orang tua murid, lantas anak anak kami kalau pulang membawa pakaian kotor pulang kerumah.
“Jadi saya menjadi heran saja, kok dengan pembayaran SPP dan uang masuk semahal itu, tapi fasilitas yang diberikan seperti itu, artinya anak anak kami diperlakukan seperti itu,” tambahnya.
“Sebagai wali murid, kami tak pernah diperlihatkan bagaimana air bak MCK, ruang tidur, ruang makan dan ruang sekolah anak anak kami,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Taruna Bumi Khatulistiwa Anton Wijaya, SH ketika dikonfirmasi awak media dengan santai mengatakan setiap keluhan pasti ada saja.
Anton dalam penjelasannya didampingi Antonius waka sapras, Mulyadi waka kurikulum dan Yatino pelatih dari Kopasgat AU.
“Kamipun ingin memberikan pelayanan yang prima semaksimal mungkin. Namun dengan kondisi yany ada termasuk pelayanan air bersih yang tak maksimal sesuai kondisi Kalbar saat ini,” ungkapnya.
Anton tak membantah soal air yang keruh tersebut. Dia mengatakan air yang masuk ke bak bak MCK siswa merupakan air baku dari berlangganan dari PDAM Kubu Raya.
“Namun bila debet airnya kurang, maka kami akan alirkan dari air olahan dari sekolah SMA TBK. Olahan kami standar saja pake kaporit,” jelasnya Anton sambil menambahkan bahwa siswa sekolah SMA TBK berjumlah 315 siswa.
Anton mengatakan pihaknya berterimakasih ada masukan dari wali murid atas keluhan para siswa.
“Akan kami perbaiki kekurangan yang disampaikan wali murid,” ungkapnya.
Apa yang disampaikan wali murid menurut Anton bukanlah hal yang tabu.
“Hal seperti ini berupa informasi tentang kekurangan kami memang sangat kami butuhkan,” ungkapnya.
Anton membantah dianggap tak terbuka terhadap wali murid yang akan menemuinya.
“Silakan saja kami terbuka temui kami, pintu ruang kami tak pernah terkunci,” ujarnya.
Anton sebelumnya mempersilahkan awak media melihat langsung kondisi air di bak bak MCK siswa.
Dari pantauan langsung memang terlihat ada endapan kotoran air didasar bak MCK siswa. Ada juga di beberapa tempat yang tak terisi karena dijadikan tempat penyimpanan peralatan pembersih lantai.
Ada juga di bak lain air nya warnanya tak sejernih air PDAM pada umumnya. Tapi juga ada dibak lainnya lagi airnya bersih. Namun saat awak media mau numpang ibadah sholat, tempat air wudu’ tak mengalir airnya. Setelah cukup lama menunggu airpun mengalir tapi hanya menetes kecil saja. (RS)