Berita Nasional, PONTIANAK INFORMASI – Kabar baik, per September 2021, angka kemiskinan Indonesia turun jadi 9,71%. Namun, meski angka tersebut turun, 7 provinsi di Indonesia masih memiliki jumlah penduduk miskin di atas 1 juta jiwa, berikut datanya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, pada bulan September 2021 lalu, jumlah penduduk miskin di Indonesia berkurang 1,04 juta jiwa menjadi 26,5 juta jiwa dibanding Maret 2021. Bila dipersentasekan, penduduk miskin turun 0,43 persen menjadi 9,71%.
Meskipun turun, BPS mencatat, masih ada 7 provinsi di Indonesia yang jumlah penduduk miskinnya di atas 1 juta jiwa, yakni 3 diantaranya di Jawa, 3 di Sumatera dan 1 di Nusa Tenggara. Berikut daftar lengkap beserta datanya:
1. Jawa Timur (4,26 juta)
Merujuk data BPS, jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia berada di Provinsi Jawa Timur, sebanyak 4,26 juta jiwa. Angka ini setara dengan 10,59% dari total populasi di Jawa Timur.
2. Jawa Barat (4 juta)
Provinsi berikutnya adalah Jawa Barat, 4 juta jiwa. Bila diprersentasekan, angka ini setara dengan 7,97% dari total populasi penduduk Jabar.
3. Jawa Tengah (3,93 juta)
Provinsi ketiga disusul oleh Jawa Tengah dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 3,93 juta jiwa. Setara 11,25% dari populasi penduduk Jateng.
4. Sumatera Utara (1,27 juta)
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara mencapai 1,27 juta jiwa. Angka ini setara 8,49% dari populasi penduduk Sumut.
5. Nusa Tenggara Timur (1,15 juta)
Posisi kelima, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan jumlah 1,15 juta jiwa. Setara 20,44% dari populasi penduduk NTT.
6. Sumatera Selata (1,12 juta)
Jumlah kemiskinan di Sumatera Selatan 1,12 juta jiwa. Jumlah tersebut setara dengan 12,79% dari populasi penduduk Sumsel.
7. Lampung (1,01 juta)
Lampung memiliki jumlah penduduk miskin sebanyak 1,01 juta jiwa. Setara 11,67% dari total populasi penduduknya.
Bila dikalkulasi, jumlah penduduk miskin di 7 provinsi ini 73% dari total penduduk miskin nasional.
Upaya penanggulangan masalah kemiskinan tak hanya menjadi pekerjaan rumah (pr) pemerintah pusat, tapi juga menjadi tanggung jawab masing-masing pemerintah daerah.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia turun menjadi 0 persen pada 2024 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto seusai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Kemiskinan Ekstrem, yang dipimpin Presiden Jokowi, Kamis (18/11/2021) lalu.
“Arahan Bapak Presiden terkait dengan agenda kemiskinan, disampaikan bahwa kemiskinan ekstrem di tahun 2024 itu targetnya adalah nol persen dan kemiskinan di tahun 2022 kembali menjadi 8,5-9 persen,” pungkas Airlangga, dikutip dari Youtube Setpres. (yd)