PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap PSI yang dinilainya sering menyerang PDIP dan khususnya Ganjar Pranowo.
Deddy pun menuding Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hanya memiliki 2 ilmu, yakni menyerang orang atau menjadi benalu.
“Kan selalu menyerang PDIP, menyerang Ganjar, ya walau dengan dibungkus ‘kami sayang Ganjar’, ‘kami pilih Ganjar’, that’s bullshit,” kata Deddy Sitorus dalam diskusi Adu Perspektif yang disiarkan di YouTube detikcom pada, Rabu (2/8/2023).
Selain itu, Deddy Sitorus juga menyinggung bahwa PSI selalu “numpang” kepada tokoh-tokoh besar, seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya, Kaesang Pangarep. Menurutnya, PSI hanya bisa mengandalkan orang lain sebagai modal politiknya.
PSI pun tidak tinggal diam dengan pernyataan Deddy. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menanggapi tudingan Deddy Sitorus dengan santai. Dia menyebut bahwa PSI memang hanya sebagai “butiran debu” jika dibandingkan dengan partai besar seperti PDIP.
“Enggak apa-apa, ya memang kami bocil ingusan, terserah beliau (Deddy Sitorus) mau bicara apa,” ujar Grace Natalie seperti dikutip dari Detikcom, Jumat (4/8/2023).
Grace juga membela sikap PSI yang sering berkomunikasi dengan berbagai pihak sebagai bentuk silaturahmi, bukan karena alasan lain seperti yang dituduhkan oleh Deddy Sitorus.
Sementara itu, Adi Prayitno, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), menilai bahwa sikap politik PSI saat ini agak bimbang dan belum jelas.
Menurutnya, elite dan kader PSI sebenarnya lebih mendukung Ganjar Pranowo, namun dukungan ini tidak dianggap oleh PDIP. Akibatnya, PSI berpotensi untuk beralih dukungan ke Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.
“Pernyataan PSI yang bilang ikut arahan Jokowi menegaskan sikap politik yang tak pasti, ambigu, bahkan tak jelas. Sebab sejauh ini sikap politik Jokowi pun dinilai masih mendua. Bahkan dalam banyak hal dikaitkan dengan dukungan politiknya ke Prabowo,” ujar Adi. (ad)