PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil mengamankan uang Rp1,7 miliar dalam kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil. Beberapa waktu lalu, pernyataan Adil sempat menuai kontroversi di Tanah Air lantaran ia menyebut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) isinya iblis/setan.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menerangkan babwa penetapan tersangka dan barang bukti uang itu diumumkan KPK setelah secara resmi melakukan pemeriksaan dugaan korupsi pemotongan anggaran, gratifikasi jasa travel umrah dan suap pemeriksa keuangan di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti.
“Adapun uang yang ditemukan dan diamankan dalam kegiatan tangkap tangan sebagai bukti permulaan sejumlah sekitar Rp1,7 Miliar,”terangnya dalam konferensi pers, Jumat (7/4), dikutip PI dari CNN Indonesia.
Dalam OTT tersebut, KPK menetapkan tiga tersangka, diantaranya Bupati Meranti Muhammad Adil, Kepala BPKAD Pemkab Kepulauan Meranti FN dan Auditor BPK Perwakilan Provinsi Riau MFA.
Alenxander menambahkan, dugaan uang yang diterima oleh Adil dalam dugaan korupsi yang melibatkan puluhan pihak lain di wilayah Provinsi Riau. Namun KPK masih akan mendalami proses penyelidikan sembari melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pihak yang terjaring dalam OTT.
“Sebagai bukti awal dugaan korupsi yang dilakukan, MA menerima uang sejumlah sekitar Rp26, 1 miliar dari berbagai pihak,” ujar Alexander.
“Tentunya hal ini akan ditindaklanjuti dan didalami lebih detail oleh tim penyidik,” tandas dia.
Seperti diketahui sebelumnya Bupati Meranti M Adil sebelumnya sempat menyebut Kemenkeu berisi iblis dan setan. Kritik keras dengan kata iblis itu disampaikannya kepada Direktur Perimbangan Keuangan Kemenkeu Lucky Alfirman saat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah di Pekanbaru, pada Kamis (9/12/2022) lalu.
Saat itu dia geram karena Dana Bagi Hasil (DBH) soal hasil tambang tidak adil prosentasenya bagi Kabupaten Meranti.
Menurutnya, DBH produksi minyak Meranti terus meningkat di tengah terkereknya harga minyak dunia dan naiknya nilai tukar dolar Amerika. Adil menyebut Kementerian Keuangan diisi iblis dan setan lantaran kesal saat meminta jawaban perihal asumsi harga minyak USD100/barel.
“Kemarin waktu Zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa 100 dollar/barel,” katanya, dikutip dari detiknews.
“Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong ‘Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan’,” tegas Adil. (yd)