Berita Nasional, PONTIANAK INFORMASI – Hacker Bjorka menggegerkan Indonesia dalam beberapa hari terakhir ini. Setiap harinya Bjorka masuk trending topic di Twitter, sejak Sabtu (10/9/2022) lalu karena ulahnya yang berhasil membobol dan menyebarkan data pribadi milik sejumlah pejabat di Tanah Air.
Hacker yang mengaku punya teman dekat asal Indonesia itu juga mengklaim telah membobol surat rahasia yang ditujukan untuk Presiden dan data-data rahasia milik Badan Intelijen Negara (BIN). Menindaklanjuti dugaan kebocoran data itu, pemerintah pun langsung membentuk tim untuk melakukan asesmen dan mencari Bjorka.
Hari ini (14/9), Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan bahwa Polri dan BIN telah mengantongi identitas hacker Bjorka. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers di Kemenpolkuham.
“Kita terus memyelidiki karena gambaran-gambaran pelaku sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri,” ujar Mahfud MD, Rabu (14/9/2022), dikutip dari Liputan6.
Namun, Mahfud menegaskan bahwa identitas hacker Bjorka tidak bisa diungkap ke publik. Dia mengatakan identitas akun yang mengaku sebagai peretas itu berhasil dilacak melalui alat yang dimiliki oleh pemerintah.
“Memang belum bisa diumumkan gambaran-gambaran siapa dan di mana. Kita sudah punya alat melacak itu semua,” tegasnya.
Menko Mahfud MD juga menegaskan bahwa belum ada data atau rahasia negara yang bocor sejauh ini.
“Belum ada rahasia negara yang bocor,” tambahnya.
Mahfud MD menerangkan, berdasarkan hasil kajian pihaknya di Kemenkopolhuk HAM, motif aksi Bjorka adalah seputar politik. Dia juga menyebut motifnya gado-gado, ada yang motif politik, motif ekonomi, motif jual beli dan sebagainya,
Atas motif itu pihaknya pun menyimpulkan bahwa aksi hacker tersebut tidak terlalu membahayakan.
“Motif seperti itu tidak terlalu membahayakan,” kata Mahfud.
Bahkan, lanjutnya, Bjorka yang sudah beberapak kali akun Twitternya ditangguhkan itu tidak memiliki keahlian dalam meretas data atau rahasia negara.
“Kesimpulan kami Bjorka ini tidak mempunya keahlian,” tegas Mahfud.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan jajaran terkait untuk segera berkoordinasi dan menelaah lebih lanjut terkait dugaan kebocoran sejumlah data milik tokoh publik termasuk surat-surat yang ditujukan kepada Presiden Jokowi. Hal ini disampaikannya saat memimpin rapat bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan salah satu data yang bocor adalah data yang dihack dan disebarkan oleh Bjorka. Namun hasil penelaahan sementara, data-data yang bocor itu bukan data-data yang spesifik dan terupdate sekarang.
“Di rapat dibicarakan bahwa ada data-data yang beredar oleh salah satunya oleh Bjorka, tetapi data-data itu setelah ditelaah sementara adalah data-data yang sudah umum, bukan data-data spesifik dan bukan data-data yang ter-update sekarang, sebagian data-data yang lama untuk saat ini. Hanya tim lintas kementerian/lembaga dari BSSN, Kominfo, Polri dan BIN tentu akan berkoordinasi untuk menelaah secara mendalam,” kata Menkominfo dalam keterangan persnya usai rapat, dikutip dari laman Setkab RI.
Menyikapi kebocoran itu, pemerintah pun membentuk tim untuk melakukan asesmen-asesmen berikutnya guna menjaga kepercayaan publik. Johnny menyebut ini akan terdiri dari berbagai unsur, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), hingga Badan Intelijen Negara. (yd)