PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyatakan bahwa anggaran sebesar Rp7.500 per porsi untuk program makan gratis dinilai cukup, bahkan termasuk besar untuk daerah tertentu.
“Saya kira untuk daerah tertentu Rp7.500 sudah sangat besar itu,” ujar Muhadjir Effendy di Jakarta, Kamis (18/7).
Muhadjir menjelaskan bahwa kebijakan mengenai anggaran makan bergizi gratis yang turun menjadi Rp7.500 per porsi ini masih dalam tahap penggodokan.
“Jadi ini masih dalam proses pematangan. Tetapi insya Allah berapapun nilainya yang penting memenuhi standar, standar untuk kesehatan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Muhadjir menekankan bahwa nominal tersebut tidak bisa dianggap terlalu kecil untuk semua daerah, mengingat harga jual beli bahan makanan dan tingkat kemahalan yang berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia.
“Untuk daerah tertentu, memang mungkin kecil, karena itu nanti pasti akan dilihat dari sisi tingkat kemahalan masing-masing daerah,” jelasnya.
Isu mengenai pemangkasan anggaran program makan bergizi gratis mencuat setelah ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Dalam pertemuan tersebut, tim presiden terpilih sedang mempertimbangkan untuk menurunkan biaya makanan per hari dari Rp15 ribu menjadi Rp9 ribu atau Rp7.500.
“Setelah dikomunikasikan angka Rp71 triliun, tim ekonomi presiden terpilih memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa diturunkan lebih hemat dari Rp15 ribu ke Rp9 ribu atau Rp7.500. Bisa kita pahami tentunya mereka mau program itu menyentuh lebih banyak rakyat,” ungkap Heriyanto.