
PONTIANAKINFORMASI.CO.ID, NASIONAL – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa ia tidak mempermasalahkan anggapan mengenai “kabinet gemuk” yang disematkan pada Kabinet Merah Putih yang dibentuknya. Hal ini ia sampaikan dalam perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat, Sabtu (17/2).
Prabowo mencontohkan bahwa negara Timor Leste, dengan jumlah penduduk kurang dari dua juta jiwa, memiliki kabinet yang terdiri dari 28 orang. Ia menilai bahwa jumlah menteri dalam kabinetnya sejalan dengan kebutuhan negara sebesar Indonesia yang memiliki wilayah luas dan tantangan pemerintahan yang kompleks.
“Ada orang-orang pintar bilang kabinet ini kabinet gemuk, terlalu besar. Saudara-saudara sekalian, Timor Leste jumlah penduduknya tidak sampai dua juta orang, kalah sama Kabupaten Bogor, kabinetnya itu 28 orang,” ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga membandingkan Indonesia dengan Eropa yang terdiri dari 27 negara. Ia menyebut bahwa di Eropa terdapat 27 menteri keuangan, 27 menteri dalam negeri, 27 menteri luar negeri, dan 27 panglima tentara. Oleh karena itu, menurutnya, jumlah kabinet yang besar bukanlah masalah asalkan membawa hasil yang baik bagi rakyat.
“Kabinet gemuk, enggak peduli saya disebut apa, yang penting hasilnya!” tegas Prabowo.
Setelah dilantik sebagai Presiden Ke-8 RI, Prabowo membentuk kabinet yang terdiri dari 108 orang, termasuk tujuh menteri koordinator, 41 menteri, 55 wakil menteri, dan lima pejabat setingkat menteri, seperti jaksa agung dan sekretaris kabinet.
Hadirnya Anggota Kabinet di HUT Ke-17 Gerindra
Sejumlah anggota Kabinet Merah Putih turut hadir dalam perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor. Beberapa menteri koordinator yang hadir antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan), Budi Gunawan (Menko Politik dan Keamanan), Zulkifli Hasan (Menko Pangan), Pratikno (Menko PMK), Muhaimin Iskandar (Menko Pemberdayaan), Yusril Ihza Mahendra (Menko Hukum HAM Imigrasi Pemasyarakatan), dan Airlangga Hartanto (Menko Perekonomian).
Selain itu, sejumlah menteri juga terlihat hadir, seperti Tito Karnavian (Mendagri), Bahlil Lahdalia (Menteri ESDM), Yandri Susanto (Menteri Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal), Meutya Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital), Erick Thohir (Menteri BUMN), Widyanti Putri Wardhana (Menteri Pariwisata), Amran Sulaiman (Menteri Pertanian), Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi), dan Maruarar Sirait (Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman).
Instruksi Presiden untuk Efisiensi Anggaran
Meskipun memiliki jumlah anggota kabinet yang besar, Prabowo telah menerbitkan kebijakan penghematan anggaran melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan anggaran negara digunakan secara efektif dan bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat.
Dukungan Partai KIM Plus
Pemerintahan Prabowo-Gibran didukung oleh koalisi besar yang disebut KIM Plus, yang terdiri dari partai-partai pendukung dalam Pilpres 2024 serta partai-partai lain yang kemudian menyatakan dukungan terhadap pemerintahan baru. Partai-partai tersebut antara lain Partai Gerindra, PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, PSI, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, PRIMA, Partai NasDem, PKS, dan PKB.
Beberapa elite partai yang terlihat menghadiri acara silaturahmi di Hambalang mencakup Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN), Hatta Rajasa (Ketua Majelis Penasihat PAN), Bima Arya Sugiarto (Wakil Menteri Dalam Negeri sekaligus Politikus PAN), Anis Matta (Ketua Umum Partai Gelora sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri), Willy Aditya (Ketua DPP Partai NasDem), Bahlil Lahdalia (Ketua Umum Partai Golkar), serta Raja Juli Antoni (Sekjen PSI) beserta jajaran elit PSI lainnya.
Dengan komposisi kabinet dan dukungan politik yang luas, pemerintahan Prabowo-Gibran menghadapi tantangan besar untuk mewujudkan janji-janji kampanye serta memastikan kebijakan yang diambil benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia.