
PONTIANAK INFORMASI – Maraknya kasus kecelakaan lalu lintas di Kalimantan Barat dalam beberapa waktu terakhir mendapat sorotan dari Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Heri Mustamin.
Legislator Fraksi Partai Golkar itu menilai, kondisi infrastruktur jalan di daerah belum mampu mengimbangi pesatnya pertumbuhan penduduk dan kendaraan.
“Sebenarnya kalau kita mau bicara soal kecelakaan ini kan banyak penyebabnya. Salah satunya berkaitan dengan ruas jalan. Jalan kita ini kan tidak lagi seimbang dengan pertumbuhan penduduk,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Menurut Heri, peningkatan jumlah kendaraan tidak diiringi dengan pengembangan kapasitas jalan yang memadai. Ia menyoroti masih banyaknya jalan provinsi yang belum terselesaikan, serta minimnya perawatan dan pengembangan di tingkat kabupaten maupun kota.
“Jalan provinsi banyak sekali yang belum terselesaikan. Kemudian yang ada juga tidak ada pengembangan dan perawatan jalan kabupaten kota. Jadi itu salah satu faktor meningkatnya angka kecelakaan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Heri juga menilai penghapusan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik oleh pemerintah pusat turut memperburuk kondisi infrastruktur jalan di daerah.
“DAK yang berkaitan dengan jalan hari ini kan mulai dikurangi, bahkan sedang dihapuskan. Ini juga salah satu penyebab. Dulu masih ada DAK fisik untuk perawatan dan pengembangan jalan, tapi sekarang TKD itu sudah mulai dikurangi,” tuturnya.
Ia menambahkan, luasnya wilayah Kalbar dan panjangnya ruas jalan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dengan anggaran yang terbatas.
“Bayangkan, ruas jalan kita begitu panjang, wilayah kita luas, tapi anggarannya minim. Ditambah lagi pemerintah pusat mulai mengurangi dukungan itu,” ucapnya.
Selain infrastruktur, Heri juga menekankan pentingnya peningkatan pengawasan oleh aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk menekan angka kecelakaan.
“Saya pikir yang bertanggung jawab terhadap lalu lintas ini ada aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan. Barangkali perlu peningkatan pengawasan agar bisa meminimalkan kecelakaan,” pungkasnya.