Berita Lokal, PONTIANAK INFORMASI – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Barat, Suriansyah meminta Polda Kalbar konsisten menindak tegas para cukong atau pemodal yang menyokong aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kalbar.
Penindakan tersebut menurutnya, jangan hanya menyasar pekerja saja. Penangkapan harus dilakukan terhadap bos besar, seperti yang baru saja diungkap belum lama ini.
“PETI adalah masalah yang dilematis,” katanya, kemarin.
Satu sisi PETI merupakan solusi bagi sebagian masyarakat yang bergantung hidup dari aktivitas penambangan. Sebab, telah menyelamatkan masyarakat di situasi sulit saat krisis ekonomi tahun 1998 dan situasi pandemi.
“Namun di sisi lain, banyak gangguan keamanan termasuk kerusakan lingkungan dari aktivitas PETI yang merupakan salah satu kejahatan luar biasa,” jelasnya.
Suriansyah pun mengapresiasi jajaran Polda Kalbar yang berhasil menciduk cukong PETI berinisial A, baru-baru ini. Para cukong ini adalah dalang dari kegiatan ilegal yang melanggar aturan.
“Para pekerja itu hanya menggantungkan hidup. Cukong yang jadi pemodal aktivitas PETI,” ujarnya.
Legislator Gerindra itu menyebutkan, cukong memperoleh keuntungan terbesar dan melalaikan kewajiban untuk membayar pajak dan kewajiban reklamasi lahan eks tambang.
“Polri dapat melakukan upaya antisipatif dengan mencegah peredaran bahan dan perlengkapan yang diperlukan seperti merkuri dan alat yang diperlukan seperti pompa serta selang,” harapnya.
Sementara itu di tingkat lapangan, dapat dilakukan sosialisasi kepada masyarakat yang belum mulai menambang. Sekaligus untuk memburu pelaku dapat memanfaatkan Bhabinkamtibmas yang bertugas di setiap desa.
Dia berharap, Polda Kalbar dan Polres jajaran tak berhenti mengembangkan kasus guna menyasar aktor intelektual yang lebih besar.
“Polri harus tetap konsisten mengatasinya. Sangat merusak lingkungan, hutan, tanah air dan juga sering kali merusak tatanan sosial masyarakat secara umum,” tutupnya. (anp)