PONTIANAK INFORMASI – Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan lebih dari 600 ribu penerima bantuan sosial (Bansos) di Indonesia terindikasi digunakan untuk bermain judi online (judol).
Hal itu disampaikan oleh Gus Ipul, saat mengunjungi Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di Kantor Kelurahan Sungai Jawi Luar, Pontianak, Rabu (22/10/25).
“Sudah ada datanya, 600 ribu lebih yang dapat bansos digunakan untuk main judol,” ungkapnya.
Gus Ipul tegas menyatakan pemerintah tidak akan mentolerir penyalahgunaan bansos untuk kegiatan judi online (judol). Jika ditemukan rekening penerima manfaat itu akan dibekukan atau diblokir.
“Kita telah tindaklanjuti tidak lagi diberi bansos,” tegasnya.
Meski begitu, ia menyatakan pemerintah tetap memberi peluang reaktivasi bagi penerima yang benar-benar membutuhkan bantuan namun sebelumnya terblokir karena indikasi judi online.
“Tetapi bagi yang sangat membutuhkan, kami buka kesempatan lagi untuk bisa reaktivasi yang benar-benar membutuhkan. Tapi harapan kami jangan sampai bansos ini digunakan judol,” ujarnya.
Gus Ipul sebut reaktivasi data bisa dilakukan melalui jalur resmi. “bisa dilakuakn lewat puskesos, operator desa atau operator dinas sosial,” tambahnya.
Namun, Saifullah menegaskan, apabila penerima yang sudah direaktivasi kembali terbukti melakukan aktivitas judi online, maka hak mereka sebagai penerima bantuan akan dicabut permanen.
“Tidak akan diberikan lagi selamanya,” tegasnya.
