PONTIANAK INFORMASI – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan akan mempercantik Tugu Jam Tiga Muka yang berada di persimpangan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Rahadi Usman.
Sebelumnya tugu peninggalan sejarah Belanda di masa pemerintahan Sultan Hamid II sempat terlindungi pohon rimbun. Pemkot Pontianak melalui dinas terkait pun langsung memangkas pohon yang menutupi tugu itu. Sehingga saat ini tugu yang berdiri sejak tahun 1937 itu sudah terlihat jelas saat warga atau pengendara melintas.
Usai dilakukan pemangkasan, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan akan menjadikan tugu tersebut sebagai titik nol Kota Pontianak.
“Itu adalah aset peninggalan sejarah, yang akan saya jadikan titik nol Kota Pontianak,” ungkapnya kepada awak media, Senin (13/10/25).
Edi juga mengatakan tugu yang juga disebut Jam Juliana Bernhard (JB), simbol persahabatan antara Pontianak dan Belanda itu akan dipercantik dengan ditanami bunga-bunga.
“Tugu itu akan kami tata tamannya seindah mungkin. Kalau siang bagus dengan tanaman bunga-bunga. Kalau malam terang. Akan kita jaga tidak lagi ditutupi pohon, secara visual tetap kelihatan,” tuturnya.
Menurut Edi, revitalisasi Tugu Jam Tiga Muka merupakan bagian dari upaya Pemkot untuk menjaga dan menonjolkan warisan sejarah dan cagar budaya yang ada di Pontianak.
Ia menyebutkan, selain tugu tersebut, Kota Pontianak juga banyak cagar budaya bersejarah yang turut mendapat perhatian, seperti Kantor Pos Lama, Masjid Jami Sultan Abdurrahman, Keraton Kadriah, Makam Batu Layang, SDN 14, Kantor Bappeda Lama, dan sejumlah tugu bersejarah lainnya.
“tidak hanya itu tempat-tempat lain yang ikonik termasuk Kantor Pos Lama dalam proses, tapi ini sudah disewa oleh pihak ketiga. Nanti saya minta dikembalikan ke asal,” tukasnya.
